Jokowi Tegaskan Tak Intervensi Pemilu 2024, PKS: Kalau Begitu Santai Saja
Jum'at, 23 Desember 2022 - 08:59 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta agar peserta Pemilu 2024 tidak mudah menuduh istana berada di balik kegagalan keikutsertaan Pemilu, koalisi, atau pencalonan. Namun pernyataan ini dianggap sebagai kekhawatiran yang berlebihan.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M. Kholid mengatakan presiden tidak perlu takut atau khawatir istana bakal dituduh sepanjang benar-benar tidak ada intervensi. "Kalau memang beliau tidak ikut intervensi dalam proses penentuan koalisi pilpres ya santai saja," ujar Kholid, Kamis (22/12/2022).
Ia menyebutkan sebaiknya Presiden RI Joko Widodo lebih bijaksana untuk fokus dalam mengatasi persoalan ekonomi Indonesia dan tidak terlalu banyak berbicara soal pencapresan (politik).
"Memang baiknya, presiden fokus menjalankan perannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tidak perlu disibukan urusan pencapresan," kata Kholid.
Pasalnya, kata Kholid, apabila Presiden terlalu sering berbicara soal capres maka dapat merugikan nama baik dari Jokowi itu sendiri.
"Kalau Presiden sibuk ikut urusan Pencapresan, akan membuka ruang spekulasi publik terkait rumor adanya intervensi, itu jadi tidak baik buat demokrasi kita, dan tidak baik juga buat beliau sebagai pemimpin bangsa," ucap Kholid.
Ia berharap Presiden Jokowi menyerahkan terkait Capres-Cawapres kepada partai politik. "Desain konstitusi juga mengamanatkan Partai Politik yang punya hak dan wewenang dalam mencalonkan presiden dan wakil presiden. Jadi sudah sewajarnya pencapresan menjadi domain pimpinam partai," tutup Kholid.
Jubir PKS Ahmad Mabruri menyebutkan pernyataan Presiden Jokowi ada benarnya dan meminta semua pihak mawas diri.
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M. Kholid mengatakan presiden tidak perlu takut atau khawatir istana bakal dituduh sepanjang benar-benar tidak ada intervensi. "Kalau memang beliau tidak ikut intervensi dalam proses penentuan koalisi pilpres ya santai saja," ujar Kholid, Kamis (22/12/2022).
Ia menyebutkan sebaiknya Presiden RI Joko Widodo lebih bijaksana untuk fokus dalam mengatasi persoalan ekonomi Indonesia dan tidak terlalu banyak berbicara soal pencapresan (politik).
"Memang baiknya, presiden fokus menjalankan perannya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, tidak perlu disibukan urusan pencapresan," kata Kholid.
Pasalnya, kata Kholid, apabila Presiden terlalu sering berbicara soal capres maka dapat merugikan nama baik dari Jokowi itu sendiri.
"Kalau Presiden sibuk ikut urusan Pencapresan, akan membuka ruang spekulasi publik terkait rumor adanya intervensi, itu jadi tidak baik buat demokrasi kita, dan tidak baik juga buat beliau sebagai pemimpin bangsa," ucap Kholid.
Ia berharap Presiden Jokowi menyerahkan terkait Capres-Cawapres kepada partai politik. "Desain konstitusi juga mengamanatkan Partai Politik yang punya hak dan wewenang dalam mencalonkan presiden dan wakil presiden. Jadi sudah sewajarnya pencapresan menjadi domain pimpinam partai," tutup Kholid.
Jubir PKS Ahmad Mabruri menyebutkan pernyataan Presiden Jokowi ada benarnya dan meminta semua pihak mawas diri.
tulis komentar anda