Otak-Atik Daya Saing Industri dan Kelestarian
Senin, 19 Desember 2022 - 08:11 WIB
Formula Peningkatan Daya Saing Industri
Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas yang memadai, akan menjadi pendorong bagi pembangunan nasional. Peningkatan keahlian, pendidikan, terutama yang mampu mendorong munculnya inovasi dan temuan-temuan baru sekaligus akan mendorong peningkatan daya saing negara.
Selain kualitas SDM, daya saing juga akan dipacu oleh ketersediaan infrastruktur. Saat ini, upaya peningkatan infrastruktur yang telah dilakukan mampu mendorong konektivitas dan daya saing sektor industri.
Setidaknya dalam enam tahun terakhir Indonesia telah berhasil membangun jalan non-tol hingga 4.600 kilometer (km). Selain itu, Indonesia juga telah berhasil membangun jalan tol 1.640 km, 15 bandara baru, dan 38 ekspansi bandara lama. Ada pula pendirian 124 pelabuhan baru dan 22 bendungan untukketahanan pangan. Keberhasilan pembangunan infrastruktur ini diharapkan akan mampu menjadi daya ungkit bagi keunggulan sektor industri dan mampu berdaya saing dengan negara lainnya.
Peningkatan produktivitas, konektivitas dan daya saing sektor industri manufaktur merupakan salah satu kunci untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional, sekaligus untuk transformasi struktural perekonomian.
Oleh sebab itu, dalam proses industrialisasi, penguasaan teknologi dan manajemen penanggulangan pencemaran industri, harus dipertimbangkan. Upaya pengingkatan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya, perlu dibarengi dengan memasukkan isu berkelanjutan, ekonomi hijau, didalam desain kebijakan pembangunan sektor industri, mengingat kelestarian lingkungan hidup juga menjadi salah satu tujuan pembangunan itu sendiri, untuk saat ini dan masa depan bangsa. Semoga.
Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas yang memadai, akan menjadi pendorong bagi pembangunan nasional. Peningkatan keahlian, pendidikan, terutama yang mampu mendorong munculnya inovasi dan temuan-temuan baru sekaligus akan mendorong peningkatan daya saing negara.
Selain kualitas SDM, daya saing juga akan dipacu oleh ketersediaan infrastruktur. Saat ini, upaya peningkatan infrastruktur yang telah dilakukan mampu mendorong konektivitas dan daya saing sektor industri.
Setidaknya dalam enam tahun terakhir Indonesia telah berhasil membangun jalan non-tol hingga 4.600 kilometer (km). Selain itu, Indonesia juga telah berhasil membangun jalan tol 1.640 km, 15 bandara baru, dan 38 ekspansi bandara lama. Ada pula pendirian 124 pelabuhan baru dan 22 bendungan untukketahanan pangan. Keberhasilan pembangunan infrastruktur ini diharapkan akan mampu menjadi daya ungkit bagi keunggulan sektor industri dan mampu berdaya saing dengan negara lainnya.
Peningkatan produktivitas, konektivitas dan daya saing sektor industri manufaktur merupakan salah satu kunci untuk akselerasi pemulihan ekonomi nasional, sekaligus untuk transformasi struktural perekonomian.
Oleh sebab itu, dalam proses industrialisasi, penguasaan teknologi dan manajemen penanggulangan pencemaran industri, harus dipertimbangkan. Upaya pengingkatan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya, perlu dibarengi dengan memasukkan isu berkelanjutan, ekonomi hijau, didalam desain kebijakan pembangunan sektor industri, mengingat kelestarian lingkungan hidup juga menjadi salah satu tujuan pembangunan itu sendiri, untuk saat ini dan masa depan bangsa. Semoga.
(ynt)
tulis komentar anda