Menjaga Indonesia dari Ancaman Reflasi

Senin, 28 November 2022 - 08:07 WIB
Reflasi di Indonesia

Reflasi adalah istilah dari risiko resesi yang terjadi di sejumlah negara disertai dengan tingginya inflasi. Reflasi pada dasarnya adalah pertumbuhan ekonomi yang melambat atau bahkan negatif, namun inflasi tinggi.

Berkaca pada kondisi saat ini, Indonesia cenderung mengalami tekanan reflasi, yakni ekonomi Indonesia tumbuh melemah, namun diikuti dengan tingkat inflasi yang tinggi.

Tahun ini, BI memprediksi inflasi dunia akan menyentuh 9,2%. Saat ini, di Amerika Serikat angka inflasi telah mendekati 8,8%, Eropa 10% dan di Inggris telah mendekati 11%.

Lonjakan inflasi tersebut tentu saja merupakan dampak dari kenaikan harga energi karena kelangkaan pasokan energi akibat perang maupun kondisi geopolitik. Ironisnya, inflasi yang mengancam dunia tersebut adalah inflasi dari sisi pasokan, di mana terjadi kendala di rantai pasokan energi maupun pangan, sehingga angka inflasinya tak mudah untuk bisa segera menurun.

Alhasil, kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi akan terus berkejar-kejaran. Pada kondisi tersebut akan berpotensi muncul terjadinya stagflasi, bahkan ke arah reflasi.

Strategi Hadapi Reflasi

Saat ini Indonesia diuji dengan pandemi, geopolitik, dan tantangan resesi global. Ini bukan sebuah tantangan yang mudah dihadapi, karena polanya berubah dari krisis sebelumnya. Ke depan, kita akan menghadapi tantangan resesi dan inflasi tinggi yang akan sangat memengaruhi keuangan negara, perekonomian, kesejahteraan rakyat. Respons pemerintah yang cepat dan tepat akan sangat berpengaruh pada kinerja perekonomian di tahun mendatang.

The Fed juga diperkirakan masih akanhawkishhingga kuartal I/2023 mendatang. Tingginya inflasi diyakini juga masih akan terjadi di banyak negara. Selain itu, ekspektasi terhadap kenaikancost of fundjuga masih cukup tinggi. Berkaca pada dinamika tersebut, maka ketahanan eksternal Indonesia sangat penting untuk terus diperkuat.

Bauran kebijakan yang solid dan kredibel, yang selama ini terbukti mampu memoderasi dampak risiko ekonomi global, penting untuk terus dijalankan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More