Soal Tragedi Kanjuruhan, Mantan Komisioner Komnas HAM Sangkal Tudingan Kontras
Sabtu, 19 November 2022 - 15:47 WIB
JAKARTA - Mantan Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam membantah tudingan yang disematkan kepada dirinya dan mantan komisioner lainnya oleh Kontras. Hal ini terkait minimnya keterlibatan mengajak keluarga korban Tragedi Kanjuruhan .
"Saya kira, klaim dari pihak tertentu bahwa kami tidak melibatkan korban, itu klaim yang tidak berdasar," ujar Anam kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).
Baca juga: Ini Daftar 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Menurutnya, pada saat itu ia bersama dengan komisioner lainnya berada di tengah keluarga korban untuk berdiskusi dan menggali informasi terkait tembakan gas air mata.
"Proses pemantauan dan penyelidikan kasus Kanjuruhan banyak melibatkan korban dan berbagai kelompok di Malang," terangnya.
Tak hanya itu, dalam proses mencaritahu fakta sesungguhnya, Komnas pada saat itu terus berada dan berkomunikasi secara intens kepada keluarga korban dan dalam proses uji laboratorium juga bersama dengan keluarga korban untuk menentukannya.
"Tanpa kerja sama dan diskusi sama mereka, tidak mungkin kami dapat video tersebut dan mengungkapkan di publik dengan baik," jelasnya.
"Saya kira, klaim dari pihak tertentu bahwa kami tidak melibatkan korban, itu klaim yang tidak berdasar," ujar Anam kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).
Baca juga: Ini Daftar 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Menurutnya, pada saat itu ia bersama dengan komisioner lainnya berada di tengah keluarga korban untuk berdiskusi dan menggali informasi terkait tembakan gas air mata.
"Proses pemantauan dan penyelidikan kasus Kanjuruhan banyak melibatkan korban dan berbagai kelompok di Malang," terangnya.
Tak hanya itu, dalam proses mencaritahu fakta sesungguhnya, Komnas pada saat itu terus berada dan berkomunikasi secara intens kepada keluarga korban dan dalam proses uji laboratorium juga bersama dengan keluarga korban untuk menentukannya.
"Tanpa kerja sama dan diskusi sama mereka, tidak mungkin kami dapat video tersebut dan mengungkapkan di publik dengan baik," jelasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda