Bola, Maulid Nabi, dan Pendidikan Karakter
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 16:37 WIB
Ketujuh, sikap jujur. Jujur adalah sikap batin yang sangat mulia dalam petandingan apapun, apalagi sepak bola. Jujur menjadi kunci permainan bola berjalan fairness.
Dengan karakter mental jujur akan membangun persahabatan sejati antar manusia. Kejujuran akan "menekan" ego untuk berbuat curang. Tidak ada yang disembunyikan kecuali sikap terbuka dan saling menghormati antarpemain.
Kedelapan, cinta. Bola sesungguhnya mengajarkan juga tentang cinta. Sekian banyak pemain bola terkenal, seperti Ronaldo, Lionel Messi, Mezut Ozil, David Beckham (mantan) dan lainnya memiliki projek kemanusiaan melalui yayasan amal sebagai bentuk solidaritas bagi pihak yang membutuhkan.
Cinta dalam sepak bola juga bisa diwujudkan pada profesi dan dedikasi selama bermain bola. Cinta memiliki dimensi yang sangat luas dan dapat diekspresikan dalam bentuk apapun.
Uraian di atas menggambarkan bahwa bola sesungguhnya olah raga yang kaya akan nilai-nilai positif.
Tidak seharusnya bola menjadi simpul-simbul keburukan, seperti mafia, judi, kebencian ras (rasisme), diskriminasi kelompok, atau golongan yang dapat menimbulkan kericuhan atau kerusuhan massal sehingga menghilangkan sportivitas.
Apalagi kita sebagai umat beragama yang senantiasa diajarkan tentang cinta dan memuliakan sesama. Jenis interaksi apapun, termasuk bola, senantiasa membuka ruang bagi tumbuhnya sikap-sikap memuliakan sesama.
Sehingga peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw ini dapat menjadi momentum bersama membentuk karakter positif melalui sepak bola.
Dengan karakter mental jujur akan membangun persahabatan sejati antar manusia. Kejujuran akan "menekan" ego untuk berbuat curang. Tidak ada yang disembunyikan kecuali sikap terbuka dan saling menghormati antarpemain.
Kedelapan, cinta. Bola sesungguhnya mengajarkan juga tentang cinta. Sekian banyak pemain bola terkenal, seperti Ronaldo, Lionel Messi, Mezut Ozil, David Beckham (mantan) dan lainnya memiliki projek kemanusiaan melalui yayasan amal sebagai bentuk solidaritas bagi pihak yang membutuhkan.
Cinta dalam sepak bola juga bisa diwujudkan pada profesi dan dedikasi selama bermain bola. Cinta memiliki dimensi yang sangat luas dan dapat diekspresikan dalam bentuk apapun.
Uraian di atas menggambarkan bahwa bola sesungguhnya olah raga yang kaya akan nilai-nilai positif.
Tidak seharusnya bola menjadi simpul-simbul keburukan, seperti mafia, judi, kebencian ras (rasisme), diskriminasi kelompok, atau golongan yang dapat menimbulkan kericuhan atau kerusuhan massal sehingga menghilangkan sportivitas.
Apalagi kita sebagai umat beragama yang senantiasa diajarkan tentang cinta dan memuliakan sesama. Jenis interaksi apapun, termasuk bola, senantiasa membuka ruang bagi tumbuhnya sikap-sikap memuliakan sesama.
Sehingga peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw ini dapat menjadi momentum bersama membentuk karakter positif melalui sepak bola.
(bmm)
tulis komentar anda