Sumpah Pemuda dan SDM Berjiwa Berdikari

Sabtu, 29 Oktober 2022 - 11:24 WIB
Rasa kolektivitas kebangsaan bisa menghasilkan sinergi yang hebat jika terkait dengan daya saing dan produktivitas.HSP dalam aspek kebudayaan bisa memperteguh kebudayaan nasional.Apalagi strategi kebudayaan menjadi kunci dalam program pembangunan. Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Latin cultura atau colere yang berarti mengolah atau merekayasa.

Kebudayaan tidaksekedar seni tradisi. Lebih dari itu, kebudayaan bisa menggenjot produktivitas dan memajukan korporasi dan ketatanegaraan. Serta membentuk sikap positif masyarakat yang selalu berusaha untuk maju.

Para pemuda sudah seharusnya menjunjung kewajiban sejarah dan tradisi kecendekiawanan. Perlu mencetak sosok pemuda cendekiawan yang sebanyak-banyaknya yang mampu berperan sebagai intelektual publik.

Menurut definisi New York Times, intelektual publik adalah seseorang yang memiliki pengetahuan (knowledge), otoritas (authority), tentang isu-isu aktual (issues of the day), dan memiliki kemampuan menyampaikannya kepada publik.

Meminjam istilah Presiden ketiga RI BJ Habibie, sosok intelektual publik tersebut pada hakekatnya adalah SDM bangsa yang terbarukan dan unggul dalam pofesinya.Mereka itu adalah sosok-sosok profesional nonpartai, tetapi memiliki visi, kompetensi dan karya inovasi yang sangat berguna bagi pembangunan.

Pemerintah perlu membangun platform gotong royong para intelektual publik yang sesuai dengan pembangunan manusia Indonesia khususnya membentuk SDM terbarukan.

Platform gotong royong intelektual publik diharapkan bisa menjadi ujung tombak untuk mendongkrak indeks daya saing SDM bangsa. Masyarakat prihatin melihat peringkat Global Talent Competitiveness Index (GTCI) bangsa Indonesia menduduki urutan ke-77 dari total 119 negara di dunia.

Dalam mengukur indeks GTCI, lima pilar yang digunakan antara lain enable, atau keberagaman dalam pengetahuan, pengalaman, dan cara menyelesaikan masalah.

Pilar kedua dan ketiga adalah kemampuan menarik sumber daya asing, dan kemampuan untuk meningkatkan kompetensi diri melalui pendidikan dan pelatihan. Sementara dua pilar lainnya yang digunakan sebagai penilaian adalah pendidikan vokasional dan teknikal serta pengetahuan global.

Saat ini, semua bangsa membutuhkan tim tangguh di semua bidang untuk melahirkan energi kolektif yang luar biasa. Tim tangguh itu bisa membantu menciptakan bangsa yang berdikari. Dalam tataran korporasi di Amerika Serikat tim super di atas biasa disebut dengan istilahskunk works. Tim itu ditugaskan untuk menciptakan efektivitas organisasi dan mengembangkan proyek terobosan yang bisa menjadi motifasi kebangsaan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More