Wacana Debat Adian vs Erick Thohir Dinilai Tak Perlu, Ini Alasannya
Selasa, 07 Juli 2020 - 00:16 WIB
JAKARTA - Kritik politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu tentang silang sengkarut pengelolaan BUMN yang sedang dilakukan oleh Menteri Negara BUMN Erick Thohir menjadi berkepanjangan.
Di dunia maya muncul wacana untuk menggelar debat antara Erick Thohir dan Adian. Banyak yang mendukung bahkan memanas-manasi agar debat itu dilakukan secara terbuka di media massa, namun banyak pula yang memandangnya tidak perlu.
Salah satu yang memandangnya tidak perlu adalah mantan Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin Anas Nasikhin. “Enggak perlu itu, enggak level.”, ujar Anas, kepada wartawan di Jakarta, Senin 6 Juli 2020.
Saat Pilpres 2019, Erick Thohir merupakan mantan Ketua TKN, sedang Adian Napitupulu merupakan salah satu juru bicara TKN. Ibarat antara pimpinan dan anak buah, tidak apple to apple.
Terlepas dari itu, secara konten apa yang dipaparkan oleh Adian adalah soal-soal lama yang sudah tuntas dibahas di internal TKN dulu, dan bahkan sudah menjadi bahan kampanye terbuka Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin yang terbukti mampu mematahkan logika Prabowo-Sandi. Salah satunya soal utang luar negeri.
( )
Saat ini utang Indonesia merupakan terkecil Nomor dua di ASEAN dan mampu membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Pada saat pak Jokowi-JK menjabat di tahun 2014, telah dibebankan utang dari pemerintahan sebelumnya sebesar Rp 2.608,8 triliun.
Di samping itu selama kurun waktu 2014 - 2018, pemerintah telah membayar utang jatuh Tempo sebesar 1.628 triliun. Maka bisa dibilang hutang era Jokowi-JK itu hanya Rp16 triliun dalam empat tahun kepemimpinannya.
"Ini isu lama pada saat Pilpres dimunculkan oleh lawan Pak Jokowi, dan dengan lugas dijawab oleh jubir-jubirnya Pak Jokowi pada saat itu," ujarnya
Menurut dia, Adian mengetahui hal itu. “Bang Adian tahu itu. Jadi kalau sekarang tiba-tiba dia gunakan isu ini buat nyerang Pak Erick kan gol bunuh diri itu namanya," tuturnya.
Dia mengajak Adian lebih baik untuk bantu berpikir bagaimana mengejawantahkan gagasan menyelesaikan persoalan utang yang sudah dirumuskan saat kampanye yang lalu. Itu lebih produktif.
Di dunia maya muncul wacana untuk menggelar debat antara Erick Thohir dan Adian. Banyak yang mendukung bahkan memanas-manasi agar debat itu dilakukan secara terbuka di media massa, namun banyak pula yang memandangnya tidak perlu.
Salah satu yang memandangnya tidak perlu adalah mantan Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma’ruf Amin Anas Nasikhin. “Enggak perlu itu, enggak level.”, ujar Anas, kepada wartawan di Jakarta, Senin 6 Juli 2020.
Saat Pilpres 2019, Erick Thohir merupakan mantan Ketua TKN, sedang Adian Napitupulu merupakan salah satu juru bicara TKN. Ibarat antara pimpinan dan anak buah, tidak apple to apple.
Terlepas dari itu, secara konten apa yang dipaparkan oleh Adian adalah soal-soal lama yang sudah tuntas dibahas di internal TKN dulu, dan bahkan sudah menjadi bahan kampanye terbuka Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin yang terbukti mampu mematahkan logika Prabowo-Sandi. Salah satunya soal utang luar negeri.
( )
Saat ini utang Indonesia merupakan terkecil Nomor dua di ASEAN dan mampu membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Pada saat pak Jokowi-JK menjabat di tahun 2014, telah dibebankan utang dari pemerintahan sebelumnya sebesar Rp 2.608,8 triliun.
Di samping itu selama kurun waktu 2014 - 2018, pemerintah telah membayar utang jatuh Tempo sebesar 1.628 triliun. Maka bisa dibilang hutang era Jokowi-JK itu hanya Rp16 triliun dalam empat tahun kepemimpinannya.
"Ini isu lama pada saat Pilpres dimunculkan oleh lawan Pak Jokowi, dan dengan lugas dijawab oleh jubir-jubirnya Pak Jokowi pada saat itu," ujarnya
Menurut dia, Adian mengetahui hal itu. “Bang Adian tahu itu. Jadi kalau sekarang tiba-tiba dia gunakan isu ini buat nyerang Pak Erick kan gol bunuh diri itu namanya," tuturnya.
Dia mengajak Adian lebih baik untuk bantu berpikir bagaimana mengejawantahkan gagasan menyelesaikan persoalan utang yang sudah dirumuskan saat kampanye yang lalu. Itu lebih produktif.
(dam)
tulis komentar anda