Ganjar Pranowo Siap Nyapres 2024, Siapa Layak Jadi Cawapresnya?
Minggu, 23 Oktober 2022 - 07:20 WIB
Menurut dia, cawapres pendamping Ganjar harus mampu mendongkrak suara capresnya, serta harus mampu menutupi ragam sentimen seperti ideologi, etnis, atau latar belakang. Dia pun mengungkapkan sejumlah nama yang cocok menjadi cawapres pendamping Ganjar.
“Melihat peta dukungan terhadap Ganjar Pranowo ada beberapa nama yang cukup familiar yang dimungkinkan terpilih misalnya Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, atau yang betul-betul eksekutor seperti Mahfud MD dan Andika Perkasa,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai ada banyak tokoh yang layak menjadi cawapres pendamping Ganjar. “Antara lain Erik Thohir, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, AHY, dan Khofifah,” kata Arif Nurul Imam.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro meyakini bahwa Ganjar Pranowo merupakan tipe kader yang patuh dan setia terhadap apa pun diputuskan oleh partai. “Jadi sulit untuk mengandaikan Gubernur Jawa Tengah itu akan berani maju dalam gelanggang pemilihan presiden tanpa restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan,” tutur Bawono Kumoro.
Menurutnya, pernyataan Ganjar yang menyatakan siap menjadi capres 2024 menunjukkan sebagai kader PDIP yang taat terhadap keputusan partai. Selain itu, dia menilai pernyataan Ganjar itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekali pun tanpa restu PDI Perjuangan.
“Jangan lupa juga saat maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah kali pertama lalu jasa Puan Maharani sangat besar terhadap keberhasilan Ganjar Pranowo dalam memenangkan kursi gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013,” katanya.
Dia menuturkan, saat itu Puan Maharani menjadi komandan lapangan bagi pemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. “Hutang budi Ganjar kepada Puan Maharani dalam politik sangat besar, sehingga hampir tidak mungkin Ganjar Pranowo berani maju pemilihan presiden dari partai lain apabila nanti PDI Perjuangan kemudian memutuskan untuk mencalonkan Puan Maharani,” imbuhnya.
Dia berpendapat bahwa jika Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di kandang banteng di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut. “Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai,” pungkasnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
“Melihat peta dukungan terhadap Ganjar Pranowo ada beberapa nama yang cukup familiar yang dimungkinkan terpilih misalnya Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, atau yang betul-betul eksekutor seperti Mahfud MD dan Andika Perkasa,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai ada banyak tokoh yang layak menjadi cawapres pendamping Ganjar. “Antara lain Erik Thohir, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, AHY, dan Khofifah,” kata Arif Nurul Imam.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro meyakini bahwa Ganjar Pranowo merupakan tipe kader yang patuh dan setia terhadap apa pun diputuskan oleh partai. “Jadi sulit untuk mengandaikan Gubernur Jawa Tengah itu akan berani maju dalam gelanggang pemilihan presiden tanpa restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan,” tutur Bawono Kumoro.
Menurutnya, pernyataan Ganjar yang menyatakan siap menjadi capres 2024 menunjukkan sebagai kader PDIP yang taat terhadap keputusan partai. Selain itu, dia menilai pernyataan Ganjar itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekali pun tanpa restu PDI Perjuangan.
“Jangan lupa juga saat maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah kali pertama lalu jasa Puan Maharani sangat besar terhadap keberhasilan Ganjar Pranowo dalam memenangkan kursi gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013,” katanya.
Dia menuturkan, saat itu Puan Maharani menjadi komandan lapangan bagi pemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. “Hutang budi Ganjar kepada Puan Maharani dalam politik sangat besar, sehingga hampir tidak mungkin Ganjar Pranowo berani maju pemilihan presiden dari partai lain apabila nanti PDI Perjuangan kemudian memutuskan untuk mencalonkan Puan Maharani,” imbuhnya.
Dia berpendapat bahwa jika Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di kandang banteng di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut. “Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai,” pungkasnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(rca)
tulis komentar anda