Ganjar Pranowo Siap Nyapres 2024, Siapa Layak Jadi Cawapresnya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menyatakan siap menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 . Ganjar Pranowo merupakan salah satu tokoh yang masuk bursa capres 2024 di sejumlah lembaga survei.
Elektabilitasnya pun sering berada di papan atas. Misalnya, berdasarkan hasil survei Skala Survei Indonesia (SSI) yang dilakukan pada 23-29 September 2022 di 34 provinsi dengan menggunakan multistage random sampling, Ganjar masuk tiga besar capres 2024. Ganjar Pranowo berada di urutan kedua tertinggi dalam survei tersebut, yakni 13,5 persen.
Sedangkan berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 5-13 Agustus 2022, Ganjar berada di urutan pertama dengan 17,6 persen. Sedangkan berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia bertajuk “Preferensi Sosial dan Politik”, Ganjar berada di puncak elektabilitas sebagai capres 2024 di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 itu mencapai 16,2% pada Juli 2020, meningkat dari 11,8% di Mei 2020. Lembaga survei Indometer yang diumumkan pada Senin 27 Juli 2020 juga mencatat elektabilitas Ganjar naik dari sebelumnya 9,7% menjadi 15,4%.
Survei Vox Populi yang dilaksanakan 11-20 September 2020 juga mencatat elektabilitas Ganjar naik dua persen dari 15,6 persen menjadi 17,6%. Adapun elektabilitas Ganjar versi survei 6-12 Juli 2020 lembaga Charta Politika Indonesia sebesar 15,9% alias tertinggi kedua setelah Prabowo Subianto 17,5%.
Selain itu, survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia pada 1-10 September 2020 mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi kedua, yakni 13,9% naik tipis dari sebelumnya 13,7%. Lalu, siapa tokoh yang cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping atau tandem Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?
“Kalau kita main tebak-tebakan tentu yang terpilih mereka yang berada di elektabilitas tinggi. Tetapi ini bukan sekadar itu. Ada variabel yang menjadi titik temu para elite politik dalam menentukan siapa wakilnya,” kata Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab kepada SINDOnews, Sabtu (22/10/2022).
Menurut dia, cawapres pendamping Ganjar harus mampu mendongkrak suara capresnya, serta harus mampu menutupi ragam sentimen seperti ideologi, etnis, atau latar belakang. Dia pun mengungkapkan sejumlah nama yang cocok menjadi cawapres pendamping Ganjar.
“Melihat peta dukungan terhadap Ganjar Pranowo ada beberapa nama yang cukup familiar yang dimungkinkan terpilih misalnya Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, atau yang betul-betul eksekutor seperti Mahfud MD dan Andika Perkasa,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai ada banyak tokoh yang layak menjadi cawapres pendamping Ganjar. “Antara lain Erik Thohir, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, AHY, dan Khofifah,” kata Arif Nurul Imam.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro meyakini bahwa Ganjar Pranowo merupakan tipe kader yang patuh dan setia terhadap apa pun diputuskan oleh partai. “Jadi sulit untuk mengandaikan Gubernur Jawa Tengah itu akan berani maju dalam gelanggang pemilihan presiden tanpa restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan,” tutur Bawono Kumoro.
Menurutnya, pernyataan Ganjar yang menyatakan siap menjadi capres 2024 menunjukkan sebagai kader PDIP yang taat terhadap keputusan partai. Selain itu, dia menilai pernyataan Ganjar itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekali pun tanpa restu PDI Perjuangan.
“Jangan lupa juga saat maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah kali pertama lalu jasa Puan Maharani sangat besar terhadap keberhasilan Ganjar Pranowo dalam memenangkan kursi gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013,” katanya.
Dia menuturkan, saat itu Puan Maharani menjadi komandan lapangan bagi pemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. “Hutang budi Ganjar kepada Puan Maharani dalam politik sangat besar, sehingga hampir tidak mungkin Ganjar Pranowo berani maju pemilihan presiden dari partai lain apabila nanti PDI Perjuangan kemudian memutuskan untuk mencalonkan Puan Maharani,” imbuhnya.
Dia berpendapat bahwa jika Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di kandang banteng di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut. “Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Elektabilitasnya pun sering berada di papan atas. Misalnya, berdasarkan hasil survei Skala Survei Indonesia (SSI) yang dilakukan pada 23-29 September 2022 di 34 provinsi dengan menggunakan multistage random sampling, Ganjar masuk tiga besar capres 2024. Ganjar Pranowo berada di urutan kedua tertinggi dalam survei tersebut, yakni 13,5 persen.
Sedangkan berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan pada 5-13 Agustus 2022, Ganjar berada di urutan pertama dengan 17,6 persen. Sedangkan berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia bertajuk “Preferensi Sosial dan Politik”, Ganjar berada di puncak elektabilitas sebagai capres 2024 di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 itu mencapai 16,2% pada Juli 2020, meningkat dari 11,8% di Mei 2020. Lembaga survei Indometer yang diumumkan pada Senin 27 Juli 2020 juga mencatat elektabilitas Ganjar naik dari sebelumnya 9,7% menjadi 15,4%.
Survei Vox Populi yang dilaksanakan 11-20 September 2020 juga mencatat elektabilitas Ganjar naik dua persen dari 15,6 persen menjadi 17,6%. Adapun elektabilitas Ganjar versi survei 6-12 Juli 2020 lembaga Charta Politika Indonesia sebesar 15,9% alias tertinggi kedua setelah Prabowo Subianto 17,5%.
Selain itu, survei yang dilakukan Polmatrix Indonesia pada 1-10 September 2020 mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi kedua, yakni 13,9% naik tipis dari sebelumnya 13,7%. Lalu, siapa tokoh yang cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping atau tandem Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?
“Kalau kita main tebak-tebakan tentu yang terpilih mereka yang berada di elektabilitas tinggi. Tetapi ini bukan sekadar itu. Ada variabel yang menjadi titik temu para elite politik dalam menentukan siapa wakilnya,” kata Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab kepada SINDOnews, Sabtu (22/10/2022).
Menurut dia, cawapres pendamping Ganjar harus mampu mendongkrak suara capresnya, serta harus mampu menutupi ragam sentimen seperti ideologi, etnis, atau latar belakang. Dia pun mengungkapkan sejumlah nama yang cocok menjadi cawapres pendamping Ganjar.
“Melihat peta dukungan terhadap Ganjar Pranowo ada beberapa nama yang cukup familiar yang dimungkinkan terpilih misalnya Ridwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa, atau yang betul-betul eksekutor seperti Mahfud MD dan Andika Perkasa,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam menilai ada banyak tokoh yang layak menjadi cawapres pendamping Ganjar. “Antara lain Erik Thohir, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, AHY, dan Khofifah,” kata Arif Nurul Imam.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro meyakini bahwa Ganjar Pranowo merupakan tipe kader yang patuh dan setia terhadap apa pun diputuskan oleh partai. “Jadi sulit untuk mengandaikan Gubernur Jawa Tengah itu akan berani maju dalam gelanggang pemilihan presiden tanpa restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan,” tutur Bawono Kumoro.
Menurutnya, pernyataan Ganjar yang menyatakan siap menjadi capres 2024 menunjukkan sebagai kader PDIP yang taat terhadap keputusan partai. Selain itu, dia menilai pernyataan Ganjar itu juga sekaligus menutup bagi berbagai spekulasi beredar selama ini bahwa Ganjar Pranowo akan maju dari partai politik lain termasuk melalui Koalisi Indonesia Bersatu sekali pun tanpa restu PDI Perjuangan.
“Jangan lupa juga saat maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah kali pertama lalu jasa Puan Maharani sangat besar terhadap keberhasilan Ganjar Pranowo dalam memenangkan kursi gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013,” katanya.
Dia menuturkan, saat itu Puan Maharani menjadi komandan lapangan bagi pemenangan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. “Hutang budi Ganjar kepada Puan Maharani dalam politik sangat besar, sehingga hampir tidak mungkin Ganjar Pranowo berani maju pemilihan presiden dari partai lain apabila nanti PDI Perjuangan kemudian memutuskan untuk mencalonkan Puan Maharani,” imbuhnya.
Dia berpendapat bahwa jika Ganjar Pranowo nekat untuk maju melalui partai lain tanpa restu PDI Perjuangan, maka besar kemungkinan suara pemilih di kandang banteng di Jawa Tengah tidak akan solid kepada Gubernur Jawa Tengah tersebut. “Lalu juga Ganjar Pranowo akan mendapat peniliaian sebagai politisi oportunis tidak taat partai,” pungkasnya.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(rca)