Momentum Bersih-Bersih Polri
Sabtu, 15 Oktober 2022 - 12:33 WIB
Apa yang disampaikan Puan sejatinya mewakili masyarakat yang juga ingin agar polri berbenah karena sudah cukup banyak kasus melibatkan oknum anggota polri.
Masih segar dalam ingatan peristiwa jatuhnya ratusan korban jiwa di Stadiun Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada awak Oktober lalu. Pada peristiwa tersebut, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIFP) menyebutkan bahwa hasil investigasi diketahui ada dugaan pelanggaran oleh kepolisian terkait penanganan pengamanan di stadion seusai berlangsungnya laga Arema FC vs Persebaya.
TGIPF yang dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan bahwa gas air mata yang dilontarkan pasukan pengamanan kepolisian menjadi pemicu utama kepanikan di tribun yang berujung tragedi dan menewaskan ratusan orang itu.
Peristiwa-peristiwa yang melibatkan oknum kepolisian itu memang tidak bisa dianggap biasa. Pasalnya, perilaku represif maupun tindakan tidak terpuji bukan hanya terjadi kali ini saja. Masyarakat pun rasanya sudah muak sehingga reformasi di tubuh organisasi ini mutlak segera dilakukan.
Ini saatnya Polri harus tegak lurus melaksanakan tugasnya dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Kita juga berharap, ke depan tidak ada lagi oknum-oknum nakal di kepolisian sehingga kepercayaan terhadap Polri bisa kembali meningkat. Kini tugas kita bersama untuk sama-sama mengawal agar penindakan dan penegakan hukum serta bersih-bersih di tubuh Polri bisa dilakukan tanpa pandang bulu.
Masih segar dalam ingatan peristiwa jatuhnya ratusan korban jiwa di Stadiun Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada awak Oktober lalu. Pada peristiwa tersebut, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIFP) menyebutkan bahwa hasil investigasi diketahui ada dugaan pelanggaran oleh kepolisian terkait penanganan pengamanan di stadion seusai berlangsungnya laga Arema FC vs Persebaya.
TGIPF yang dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan bahwa gas air mata yang dilontarkan pasukan pengamanan kepolisian menjadi pemicu utama kepanikan di tribun yang berujung tragedi dan menewaskan ratusan orang itu.
Peristiwa-peristiwa yang melibatkan oknum kepolisian itu memang tidak bisa dianggap biasa. Pasalnya, perilaku represif maupun tindakan tidak terpuji bukan hanya terjadi kali ini saja. Masyarakat pun rasanya sudah muak sehingga reformasi di tubuh organisasi ini mutlak segera dilakukan.
Ini saatnya Polri harus tegak lurus melaksanakan tugasnya dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Kita juga berharap, ke depan tidak ada lagi oknum-oknum nakal di kepolisian sehingga kepercayaan terhadap Polri bisa kembali meningkat. Kini tugas kita bersama untuk sama-sama mengawal agar penindakan dan penegakan hukum serta bersih-bersih di tubuh Polri bisa dilakukan tanpa pandang bulu.
(ynt)
tulis komentar anda