Ikhtiar Kolektif Tumbuhkan Minat Baca
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 07:06 WIB
Kondisi tersebut tentu sangat mengerikan, di mana Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia, tetapi budaya bacanya masih memprihatinkan. Menurut laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 204,7 juta jiwa per Januari 2022.
Menumbuhkan minat baca memang butuh proses dalam membentuk dan mengubah paradigma masyarakat Indonesia bahwa membaca itu sangat penting. Namun kita yakin, upaya tersebut akan lebih ringan dan dapat berjalan dengan baik jika ada kesadaran, ikhtiar, dan kerja sama kolektif semua pihak.
Minat hakikatnya itu dapat diubah. Begitu juga minat baca buku dapat dibentuk, menguat, melemah, atau bahkan hilang. Minat baca akan tumbuh dengan baik apabila didukung oleh lingkungan yang ramah buku. Budaya baca haruslah ditumbuhkan sejak usia dini dan faktor keluarga memang memiliki peran vital. Dibutuhkan kesadaran dan dorongan orang tua yang sejak dini untuk selalu menyisihkan waktu aktivitas membaca bersama dengan anak.
Adapun di lembaga pendidikan, tenaga pendidik dan pustakawan berperan penting meningkatkan minat baca peserta didik dan masyarakat. Pendidik dan pustakawan tentu harus lebih dulu memiliki minat baca yang tinggi dan menjadi teladan di lingkungannya. Lembaga pendidikan sebaiknya juga konsisten menentukan alokasi waktu untuk kegiatan-kegiatan literasi.
Di samping itu, keberadaan perpustakaan harus dijadikan sebagai sumber informasi utama dan wahana belajar yang nyaman, menarik, dan rekreatif. Karenanya, pelayanan dan suasana perpustakaan haruslah mendukung. Jumlah koleksi buku berkualitas sesuai kebutuhan pemustaka juga harus ditingkatkan.
Dan, pemanfaatan perpustakaan di lembaga pendidikan akan lebih efektif jika diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran. Tentunya semua pihak juga harus bersinergi menggalakkan kampanye atau program kesadaran literasi yang inovatif dan kreatif, dijalankan berkelanjutan dan komprehensif.
Sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah mendorong kebijakan anggaran yang baik terhadap eksistensi perpustakaan sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di era digital. Guna memberikan stimulus minat baca dan daya beli, tiada salahnya juga pemerintah bersama penerbit buku membuat kebijakan dan kerja sama tentang buku berkualitas yang harganya terjangkau oleh masyarakat.H
Hanya bangsa dengan literasi tinggi menjadi prasyarat menuju masyarakat informasi yang merupakan ciri dari masyarakat maju dan modern. Bangsa ini sedang berjalan menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, pastinya sumber daya manusia yang literat, unggul dan mumpuni sangat diperlukan pada masa kini dan mendatang.
Menumbuhkan minat baca memang butuh proses dalam membentuk dan mengubah paradigma masyarakat Indonesia bahwa membaca itu sangat penting. Namun kita yakin, upaya tersebut akan lebih ringan dan dapat berjalan dengan baik jika ada kesadaran, ikhtiar, dan kerja sama kolektif semua pihak.
Minat hakikatnya itu dapat diubah. Begitu juga minat baca buku dapat dibentuk, menguat, melemah, atau bahkan hilang. Minat baca akan tumbuh dengan baik apabila didukung oleh lingkungan yang ramah buku. Budaya baca haruslah ditumbuhkan sejak usia dini dan faktor keluarga memang memiliki peran vital. Dibutuhkan kesadaran dan dorongan orang tua yang sejak dini untuk selalu menyisihkan waktu aktivitas membaca bersama dengan anak.
Adapun di lembaga pendidikan, tenaga pendidik dan pustakawan berperan penting meningkatkan minat baca peserta didik dan masyarakat. Pendidik dan pustakawan tentu harus lebih dulu memiliki minat baca yang tinggi dan menjadi teladan di lingkungannya. Lembaga pendidikan sebaiknya juga konsisten menentukan alokasi waktu untuk kegiatan-kegiatan literasi.
Di samping itu, keberadaan perpustakaan harus dijadikan sebagai sumber informasi utama dan wahana belajar yang nyaman, menarik, dan rekreatif. Karenanya, pelayanan dan suasana perpustakaan haruslah mendukung. Jumlah koleksi buku berkualitas sesuai kebutuhan pemustaka juga harus ditingkatkan.
Dan, pemanfaatan perpustakaan di lembaga pendidikan akan lebih efektif jika diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran. Tentunya semua pihak juga harus bersinergi menggalakkan kampanye atau program kesadaran literasi yang inovatif dan kreatif, dijalankan berkelanjutan dan komprehensif.
Sudah saatnya pemerintah pusat dan daerah mendorong kebijakan anggaran yang baik terhadap eksistensi perpustakaan sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di era digital. Guna memberikan stimulus minat baca dan daya beli, tiada salahnya juga pemerintah bersama penerbit buku membuat kebijakan dan kerja sama tentang buku berkualitas yang harganya terjangkau oleh masyarakat.H
Hanya bangsa dengan literasi tinggi menjadi prasyarat menuju masyarakat informasi yang merupakan ciri dari masyarakat maju dan modern. Bangsa ini sedang berjalan menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, pastinya sumber daya manusia yang literat, unggul dan mumpuni sangat diperlukan pada masa kini dan mendatang.
tulis komentar anda