Puskod FH dan IKA UKI Luncurkan Buku Tentang Resolusi Konflik Aceh

Selasa, 27 Agustus 2024 - 21:44 WIB
loading...
Puskod FH dan IKA UKI...
Puskod Fakultas Hukum UKI Jakarta bekerja sama Ikatan Alumni UKI menggelar diskusi publik dan peluncuran buku berjudul Dispatches From Aceh, Conflict Resolution of Aceh 2002-2006. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pusat Kajian Otonomi Daerah (Puskod) Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta bekerja sama Ikatan Alumni UKI menggelar diskusi publik dan peluncuran buku berjudul “Dispatches From Aceh , Conflict Resolution of Aceh 2002-2006. Kegiatan tersebut digelar di Kampus Pascasarjana UKI, Salemba, Jakarta Pusat.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Hendri Jayadi Pandiangan mengatakan publikasi hasil kajian dalam buku ini merupakan bentuk pengujian pendidikan hukum berdasarkan pengalaman lapangan dan dalam krisis-krisis besar kemamusiaan.



Dia menyebut pendidikan hukum perlu memampukan masyarakat hukum untuk mampu mengelola pola-pola pengakuan hukum dalam masyarakat yang berkonflik.

“Dalam proses pendampingan hukum dan advokasi publik, perlu melakukan beberapa upaya khusus untuk membuka komunikasi dengan berbagai pihak, yang menjadi inti resolusi konflik,” ujar Hendri, Selasa (27/8/2024).

Hendri mengatakan proses komunikasi ini dikuatkan dengan peran tahanan politik (tapol) dan narapidana politik (napol) dan keluarganya. Dia berharap proses komunikasi tersebut dapat mengetuk pintu hati para penggiat perdamaian.

Ketua PUSKOD FH UKI, Reinhard Parapat mengatakan, publikasi ini merupakan wujud peran dari Puskod FH UKI dalam melakukan kajian pengelolaan demokrasi lokal, baik dalam hal situasi unik maupun dalam mewujudkan pelayanan publik yang baik dan cocok untuk masyarakat.

“Publikasi ini didedikasikan untuk para pihak dalam lingkup Universitas Kristen Indonesia dan dalam lingkup publik,” ujar Taki sapaan Reinhard Parapat.

Peneliti Senior PUSKOD FH UKI, Henry Thomas Simarmata menambahkan publikasi ini merupakan sari pengalaman resolusi konflik melalui pendampingan hukum tapol dan napol pada masa konflik Aceh.

Dia menyebut tulisan ini membatasi pada 2002 yaitu masa Darurat Militer sampai dengan tahun 2005,yaitu Amnesti Umum 2005.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1825 seconds (0.1#10.140)