Profil Benny Mamoto, Anggota Kompolnas yang Jadi Sorotan Gara-gara Pernyataan soal Kasus Brigadir J
Kamis, 11 Agustus 2022 - 17:11 WIB
JAKARTA - Anggota Kompolnas Benny Mamoto mendapat sorotan tajam masyarakat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan fakta kasus kematian Brigadir J alias Brigadir Nopryansyah Yosua Hutabarat. Polri telah menetapkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Pada awal-awal mencuatnya kabar penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Benny Mamoto ikut memberikan penjelasan peristiwa yang terjadi. Menurutnya ia turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan fakta sesungguhnya.
Dari hasil penelusurannya, pensiunan Jenderal Polisi itu sangat yakin bahwa tidak ada kejanggalan dalam kematian Brigadir J. Benny Mamoto juga dengan runtut menjelaskan mengapa peristiwa itu bisa terjadi.
"Jadi kasus ini memang berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. Dia masuk ke kamar, kemudian istrinya Kadiv Propam teriak. Brigadir E itu dengar, langsung turun untuk mengecek ada kejadian apa. Setelah turun, ternyata di situ ditemui ada Brigadir J, yang justru malah menodongkan senjata, kemudian melakukan tembakan. Nah kemudian terjadilah tembak-menembak yang akhirnya Brigadir J meninggal dunia," kata Benny Mamoto kepada media empat pekan silam.
Pernyataan Benny Mamoto belakang berbeda 180 derajat dari keterangan Kapolri. Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, peristiwa kematian Brigadir J bukan terjadi dalam situasi tembak-menembak.
"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan," kata Kapolri, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Sebagai Ketua Kompolnas, Mahfud MD Didesak Periksa Benny Mamoto
Atas ketidaksesuaian pernyataan dengan hasil akhir penyidikan Polri, muncul desakan agar Benny Mamoto diperiksa. Seperti disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta agar pihak yang memberikan keterangan salah ke publik di awal kasus kematian Brigadir J untuk diperiksa. Mereka diperiksa dalam rangka dugaan adanya pelanggaran etik maupun pidana.
Profil Benny Mamoto
Pada awal-awal mencuatnya kabar penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Benny Mamoto ikut memberikan penjelasan peristiwa yang terjadi. Menurutnya ia turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan fakta sesungguhnya.
Dari hasil penelusurannya, pensiunan Jenderal Polisi itu sangat yakin bahwa tidak ada kejanggalan dalam kematian Brigadir J. Benny Mamoto juga dengan runtut menjelaskan mengapa peristiwa itu bisa terjadi.
"Jadi kasus ini memang berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J. Dia masuk ke kamar, kemudian istrinya Kadiv Propam teriak. Brigadir E itu dengar, langsung turun untuk mengecek ada kejadian apa. Setelah turun, ternyata di situ ditemui ada Brigadir J, yang justru malah menodongkan senjata, kemudian melakukan tembakan. Nah kemudian terjadilah tembak-menembak yang akhirnya Brigadir J meninggal dunia," kata Benny Mamoto kepada media empat pekan silam.
Pernyataan Benny Mamoto belakang berbeda 180 derajat dari keterangan Kapolri. Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, peristiwa kematian Brigadir J bukan terjadi dalam situasi tembak-menembak.
"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan," kata Kapolri, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Sebagai Ketua Kompolnas, Mahfud MD Didesak Periksa Benny Mamoto
Atas ketidaksesuaian pernyataan dengan hasil akhir penyidikan Polri, muncul desakan agar Benny Mamoto diperiksa. Seperti disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD yang meminta agar pihak yang memberikan keterangan salah ke publik di awal kasus kematian Brigadir J untuk diperiksa. Mereka diperiksa dalam rangka dugaan adanya pelanggaran etik maupun pidana.
Profil Benny Mamoto
tulis komentar anda