Syafruddin Hadir Jadi Pembicara di Konferensi Ulama dan Cendekiawan Dunia di Malaysia
Kamis, 30 Juni 2022 - 18:31 WIB
Syaikh Al-Isa juga menyerukan agar umat Islam selalu mengedepankan ukhuwah islamiyah dan insaniyah. Dia menambahkan bahwa agama Islam mengedapankan perdamaian, bahkan Allah menamakan salah satu surga dengan sebutan Darussalam (rumah yang penuh dengan kedamaian), itulah sesungguhkan makna Islam; penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.
Dia juga meminta agar Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan langkah-langkah strategis dalam persatuan ulama Islam dunia di bawah naungan Liga Muslim Dunia.
Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri dalam sambutannya menegaskan bahwa Malaysia terus berkomitmen untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil Alamin. Dia mengatakan bahwa Islam mempunyai konsep rahmat yang meliputi semua aspek kehidupan, cinta damai, tasamuh.
Perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan umat Islam harus dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, penuh dengan etika dan dialog serta merujuk kepada Al-Quran dan Al-Sunnah; persatuan.
Dato' Sri Ismail menyerukan agar konferensi ini dapat mengasilkan rumusan untuk menghadapi paham islamphobia. "Penghinaan terhadap Rosulullah Muhammad SAW adalah perbuatan yang sangat naif dan keji, umat Islam tidak boleh terprovokasi, harus dapat diselesaikan dengan baik", tegasnya.
Waketum DMI Syafruddin dalam pidatonya menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di Dunia dengan jumlah umat Islam seluruhnya di dunia 2 miliar, seharusnya umat Islam menyiapkan diri untuk menghadapi tatanan dunia baru. Menciptakan iptek yang semakin maju, membangkitkan ekonomi keummatan dan mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban Islam di Dunia yang pernah berjaya di muka bumi.
Syafruddin meminta kepada seluruh ulama dan cendikiawan di dunia agar terus menciptakan ilmu pengetahuan baru, mampu membawa misi persatuan, dan perdamaian dunia. Dia mengimbau agar para ulama dan cendekiawan di dunia tidak terjebak hanya membicarakan islamphobia, radikalisme dan terorisme, namun harus juga menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan tatanan global dunia baru.
Di akhir sambutannya, Syafruddin mengimbau kepada umat Islam agar mengambil kembali kejayaan ilmu pengetahuan Islam dan kebangkitan ekonomi umat yang pernah memimpin dunia.
Liga Muslim Dunia dibawah kepemimpinan Sekjennya Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa terus mengkampanyekan Wasatiiyat Islam dan perdamaian ke seluruh dunia.
Delegasi dari Indonesia yang hadir dalam Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia adalah Habib Jindan bin Novel, Wakil Sekjen DMI/Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Anizar Masyhadi, KH Ahmad Fahrur Rozi dari MUI dan PBNU, Ketua BKPRMI Said Al-Idrus, Direktur Program DMI H Buyung Wijaya dan Muhammad Faros.
Dia juga meminta agar Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia ini dapat menghasilkan rumusan-rumusan langkah-langkah strategis dalam persatuan ulama Islam dunia di bawah naungan Liga Muslim Dunia.
Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri dalam sambutannya menegaskan bahwa Malaysia terus berkomitmen untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil Alamin. Dia mengatakan bahwa Islam mempunyai konsep rahmat yang meliputi semua aspek kehidupan, cinta damai, tasamuh.
Perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan umat Islam harus dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, penuh dengan etika dan dialog serta merujuk kepada Al-Quran dan Al-Sunnah; persatuan.
Dato' Sri Ismail menyerukan agar konferensi ini dapat mengasilkan rumusan untuk menghadapi paham islamphobia. "Penghinaan terhadap Rosulullah Muhammad SAW adalah perbuatan yang sangat naif dan keji, umat Islam tidak boleh terprovokasi, harus dapat diselesaikan dengan baik", tegasnya.
Waketum DMI Syafruddin dalam pidatonya menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di Dunia dengan jumlah umat Islam seluruhnya di dunia 2 miliar, seharusnya umat Islam menyiapkan diri untuk menghadapi tatanan dunia baru. Menciptakan iptek yang semakin maju, membangkitkan ekonomi keummatan dan mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban Islam di Dunia yang pernah berjaya di muka bumi.
Syafruddin meminta kepada seluruh ulama dan cendikiawan di dunia agar terus menciptakan ilmu pengetahuan baru, mampu membawa misi persatuan, dan perdamaian dunia. Dia mengimbau agar para ulama dan cendekiawan di dunia tidak terjebak hanya membicarakan islamphobia, radikalisme dan terorisme, namun harus juga menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan tatanan global dunia baru.
Di akhir sambutannya, Syafruddin mengimbau kepada umat Islam agar mengambil kembali kejayaan ilmu pengetahuan Islam dan kebangkitan ekonomi umat yang pernah memimpin dunia.
Liga Muslim Dunia dibawah kepemimpinan Sekjennya Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa terus mengkampanyekan Wasatiiyat Islam dan perdamaian ke seluruh dunia.
Baca Juga
Delegasi dari Indonesia yang hadir dalam Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia adalah Habib Jindan bin Novel, Wakil Sekjen DMI/Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Anizar Masyhadi, KH Ahmad Fahrur Rozi dari MUI dan PBNU, Ketua BKPRMI Said Al-Idrus, Direktur Program DMI H Buyung Wijaya dan Muhammad Faros.
Lihat Juga :
tulis komentar anda