Memahami Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Kamis, 16 Juni 2022 - 13:27 WIB
Sementara itu subvarian Omicron lainnya juga tidak meningkat di dunia seperti BA.2.11, BA.2.13, dan BA.2.9.1. Semua subvarian ini menunjukkan mutasi pada lokasi S:L452X. Subvarian Omicron lain yang pernah sebelumnya dominan seperti BA.1, BA.1.1. BA.1.X dan BA.3 juga terus menurun sampai di bawah 1%.

Laporan WHO itu menyebutkan bahwa di dunia yang meningkat adalah subvarian BA.2.12.1, BA.5, dan BA.4. Dari ketiga ini, data terakhir menunjukkan subvarian BA.2.12.1 paling banyak ditemui, sudah terdeteksi di 53 negara (termasuk negara tetangga kita) dan diduga jadi penyebab penting kenaikan kasus. Artinya perlu pula dicek mendalam ada tidaknya di negara kita.

Sementara itu sampai 8 Juni 2022 subvarian BA.5 ditemukan di 47 negara dan BA.4 di deteksi di 42 negara, jadi lebih sedikit dari BA.2.12.1. Ketiga varian ini menunjukkan mutasi pada lokasi S:L452 yang setidaknya punya dua aspek. Pertama, peningkatan risiko penularan dan kedua, karakteristik luput dari sistem imun (immune escape) yang antara lain ditandai dengan masih tetap dapat tertular walaupun sudah divaksinasi lengkap. Hal yang patut disyukuri adalah bahwa sejauh ini tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan peningkatan beratnya penyakit walaupun memang lebih mudah menular. Di sisi lain rekombinasi varian SARS-CoV-2 yang pernah dideteksi di awal 2022 (XE, XD dan XF) dan juga punya potensi peningkatan penularan, ternyata kini tidak menyebar luas di dunia.

Kasus di Eropa

Pada 13 Juni 2022 European Centre for Disease Prevention and Control (E-CDC) menyampaikan informasi terbaru tentang BA.4 dan BA.5 ini. Disebutkan bahwa pada 12 Mei 2022 E-CDC sudah meningkatkan klasifikasi BA.4 and BA.5 dari variants of interest (VOI) menjadi variants of concern (VOC). Jadi ini jelas perlu mendapat perhatian penting. Varian ini diperkirakan akan menjadi dominan di Eropa dalam minggu-minggu mendatang.

E-CDC menyampaikan bahwa peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 di Eropa akan tergantung pada dua faktor. Pertama, proteksi imunitas tergantung cakupan dan kapan waktu vaksinasi sebelumnya serta kedua, pola gambaran atau landscape dari gelombang Covid-19 yang lalu. Dalam hal ini kita ingatkan tenaga kesehatan kita mendapat booster sudah lebih dari 6 bulan yang lalu, jadi akan baik kalau dipertimbangkan untuk pemberian booster kedua.

Informasi dari E-CDC dan juga sumber lain secara umum memang tidak ada bukti ini lebih parah, tetapi harus amat diwaspadai peningkatan hospitalisasi (dan ICU) pada mereka yang berusia di atas 60 atau 65 tahun. Sejauh ini masih dikumpulkan data tentang efektivitas obat monoclonal antibodies (mAb) pada BA.4 dan BA.5, tetapi tampaknya efeknya sedikit menurun atau tetap saja.

Tindakan yang Perlu Dilakukan

Seperti disampaikan di atas, disebut-sebut tentang kemungkinan peran subvarian BA.4 dan BA.5 dalam peningkatan kasus ini. Karena jumlah kasus sehari sudah lebih dari 500 orang, baiknya juga dilakukan penyelidikan epidemiologis pada setiap atau setidaknya sebagian kasus per hari itu. Tentu pemeriksaan whole genome sequencing juga harus ditingkatkan agar kita tahu persis pola varian dan subvarian yang sekarang berkembang di masyarakat.

Semua informasi berbagai jenis varian dan subvarian ini adalah amat penting untuk pengambilan kebijakan publik, apalagi kita tahu ada tiga skenario yang mungkin terjadi. Base scenario seperti yang terjadi sekarang ini, best scenario kalau varian baru makin lemah dan worst scenario bila ada varian baru yang lebih menular serta menimbulkan penyakit lebih parah. Mudah-mudah yang terakhir tidak terjadi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More