Tingkat Tertinggi Kebijaksanaan Manusia adalah Milik Buya Syafii Maarif
Selasa, 31 Mei 2022 - 08:42 WIB
Cakrawala pemikiran baru yang diperolehnya selama studi doktoral di University of Chicago, bersama dengan kedekatannya dengan tokoh-tokoh dalam jaringan pembaruan pemikiran Islam, menjadi katalis untuk perubahan gaya berpikirnya.
Lahirnya gerakan reformasi yang menghadirkan struktur peluang politik baru yang memungkinkan terbukanya ruang publik perjumpaan antaragama dan lintas budaya menciptakan momentum bagi Buya untuk bertransformasi menjadi juru bicara civil Islam. Sebuah gaya Islam yang berusaha untuk mengatasi dikotomi antara kesalehan agama dan kesalehan sipil.
Buya Syafii Maarif adalah seorang pemikir yang utuh, memadukan ketakwaan dan pemikiran keagamaan dengan aliran pemikiran yang terbuka, dalam, dan luas; yang mengintegrasikan komitmen keagamaan yang kuat dengan komitmen nasional dan kemanusiaan universal. Melintasi batas-batas agama.
Pemikirannya selalu membumi, terbuka terhadap realitas yang terjadi dalam konteks sosial dan sejarah. Buya Syafii Maarif diakui sebagai guru bangsa karena berhasil merajut sintesis pemikiran agama, politik, dan budaya yang kita butuhkan sebagai bangsa dalam perjuangan hari ini. Perjuangan tersebut ditandai dengan tiga tantangan di bidang agama.
Dalam agama, kebatilan pasti hancur, sesuai dengan QS Al - Isra : 81. “Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.”
Hal ini di tambahkan Buya sebagai suatu jaminan, tapi sebuah jaminan tidak akan terlaksana apabila tidak ada kaki tangan yang kuat yang mampu menggenapinya. Buya berpendapat bahwa seorang muslim harus kuat dan berintegritas, punya nyali, dan teguh pendirian. Semua hal bisa berubah lebih baik dan menjadi semakin baik jika kita mau berubah, maka dari situlah Allah juga akan mengubah nasib kita.
Banyak hal yang bisa dipetik dari setiap pertemuan dengan Buya. Tentang bagaimana menjadi sederhana, dan mencapai titik terbaik dari kehidupan seorang manusia. Pencapaian yang Buya capai hari ini bukanlah serta-merta didapat instan, melainkan dengan penuh kesempurnaan serta pemikiran yang tidak bisa dipikirkan oleh manusia kebanyakan. Apa yang dirasakan Buya hari ini, yang beliau jalani sekarang adalah contoh dari versi terbaik manusia di muka bumi dan hanya sedikit yang mampu mencapainya, di mana mengalihkan kesenangan dari sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik.
Buya adalah teladan bagi saya dan kita semua, Semoga cerminan keikhlasan yang lahir dari hati yang jernih itu menjadi syarat agar kita semua bisa menumbuhkan keceriaan bersama sebagai sebuah bangsa. Bangsa yang sedang menuju endemik dan sedang bersiap menghadapi perhelatan politik besar tahun 2024.
Buya, sampaikanlah pada Tuhan bahwa engkau telah menyebarkan kebaikan dan semangat kebajikan, sampaikanlah bahwa kami telah memiliki cukup bekal untuk membina dan mengasuh lebih baik lagi, sampaikanlah Buya bahwa engkau telah selesai, engkau telah berhasil mengakhiri misi kebajikan dan kebijaksanaan yang Tuhan titipkan padamu. Setelah engkau sampaikan dan jalankan semua, akhirnya keniscayaan telah datang kepadamu di hari yang Suci.
Rebah buya, rebahkan tubuh lelahmu. Segala kebenaran yang engkau sampaikan dan kejujuran yang engkau curahkan takkan mati kekeringan karena besok akan bermekaran dengan garis lurus yang pernah engkau ajarkan kepada kami. Kami bersaksi bahwa Buya adalah guru terbaik yang kami punya di bumi ini. Tarimo kasih banyak, Buya.
Lahirnya gerakan reformasi yang menghadirkan struktur peluang politik baru yang memungkinkan terbukanya ruang publik perjumpaan antaragama dan lintas budaya menciptakan momentum bagi Buya untuk bertransformasi menjadi juru bicara civil Islam. Sebuah gaya Islam yang berusaha untuk mengatasi dikotomi antara kesalehan agama dan kesalehan sipil.
Buya Syafii Maarif adalah seorang pemikir yang utuh, memadukan ketakwaan dan pemikiran keagamaan dengan aliran pemikiran yang terbuka, dalam, dan luas; yang mengintegrasikan komitmen keagamaan yang kuat dengan komitmen nasional dan kemanusiaan universal. Melintasi batas-batas agama.
Pemikirannya selalu membumi, terbuka terhadap realitas yang terjadi dalam konteks sosial dan sejarah. Buya Syafii Maarif diakui sebagai guru bangsa karena berhasil merajut sintesis pemikiran agama, politik, dan budaya yang kita butuhkan sebagai bangsa dalam perjuangan hari ini. Perjuangan tersebut ditandai dengan tiga tantangan di bidang agama.
Dalam agama, kebatilan pasti hancur, sesuai dengan QS Al - Isra : 81. “Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.”
Hal ini di tambahkan Buya sebagai suatu jaminan, tapi sebuah jaminan tidak akan terlaksana apabila tidak ada kaki tangan yang kuat yang mampu menggenapinya. Buya berpendapat bahwa seorang muslim harus kuat dan berintegritas, punya nyali, dan teguh pendirian. Semua hal bisa berubah lebih baik dan menjadi semakin baik jika kita mau berubah, maka dari situlah Allah juga akan mengubah nasib kita.
Banyak hal yang bisa dipetik dari setiap pertemuan dengan Buya. Tentang bagaimana menjadi sederhana, dan mencapai titik terbaik dari kehidupan seorang manusia. Pencapaian yang Buya capai hari ini bukanlah serta-merta didapat instan, melainkan dengan penuh kesempurnaan serta pemikiran yang tidak bisa dipikirkan oleh manusia kebanyakan. Apa yang dirasakan Buya hari ini, yang beliau jalani sekarang adalah contoh dari versi terbaik manusia di muka bumi dan hanya sedikit yang mampu mencapainya, di mana mengalihkan kesenangan dari sesuatu kepada sesuatu yang lebih baik.
Buya adalah teladan bagi saya dan kita semua, Semoga cerminan keikhlasan yang lahir dari hati yang jernih itu menjadi syarat agar kita semua bisa menumbuhkan keceriaan bersama sebagai sebuah bangsa. Bangsa yang sedang menuju endemik dan sedang bersiap menghadapi perhelatan politik besar tahun 2024.
Buya, sampaikanlah pada Tuhan bahwa engkau telah menyebarkan kebaikan dan semangat kebajikan, sampaikanlah bahwa kami telah memiliki cukup bekal untuk membina dan mengasuh lebih baik lagi, sampaikanlah Buya bahwa engkau telah selesai, engkau telah berhasil mengakhiri misi kebajikan dan kebijaksanaan yang Tuhan titipkan padamu. Setelah engkau sampaikan dan jalankan semua, akhirnya keniscayaan telah datang kepadamu di hari yang Suci.
Rebah buya, rebahkan tubuh lelahmu. Segala kebenaran yang engkau sampaikan dan kejujuran yang engkau curahkan takkan mati kekeringan karena besok akan bermekaran dengan garis lurus yang pernah engkau ajarkan kepada kami. Kami bersaksi bahwa Buya adalah guru terbaik yang kami punya di bumi ini. Tarimo kasih banyak, Buya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda