Densus 88 Tembak Mati Dokter Sunardi, Pengamat Ungkap Kamuflase Kelompok Teroris

Jum'at, 11 Maret 2022 - 12:05 WIB
"Makanya kalau jalan-jalan ke rumah Sunardi, tempat dia membuka praktik, ada papan nama namun pasiennya yang datang ke rumah dokter Sunardi sedikit. Mengapa? Sunardi sudah mengerti peraturan organisasinya untuk berhati-hati saat membuka praktik. Tidak semua pasien bisa diterimanya," ungkapnya.

Jamaah Islamiyah memang memiliki kecenderung membuat lembaga-lembaga humanitarian seperti BM-ABA, Syam Organizer, dan Hilal Ahmar Society Indonesia. Uang yang terkumpul digunakan untuk mengirimkan bantuan kepada negara konflik. Beberapa yayasan filantropi di Indonesia, meski bukan sayap Jamaah Islamiyah atau JAD-JAT, tapi di negara-negara konflik mereka bertemu dan membantu kelompok teroris.

"Di sini memang kelemahan regulasi yang berkaitan dengan yayasan filantropi. Khususnya UU No 9 Tahun 1961 Tentang Pengumpulan Uang dan Barang," kata Makmun.

Selain membentuk yayasan, katanya, kelompok-kelompok teroris juga menyusup ke lembaga atau ormas. Seperti Ahmad Zain An-Najah yang berada di Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Sunardi yang berprofesi menjadi dokter.

Sebelum Sunardi, ada juga terduga teroris yang berprofesi sebagai dokter. Antara lain AG, dokter di daerah Brondong, Lamongan, pada 2021. Saat itu berbarengan dengan penangkapan DA di Kabupaten Tuban. Begitu pula dengan AR yang ditangkap pada 2020 di Bekasi. Selain seorang dokter, dia juga sebagai fasilitator ke Suriah yang terafiliasi jaringan kelompok teroris Koswara.

"Lalu teroris berinisial NH (ditangkap 2018). Ia seorang dokter umum yang juga membuka praktik pengobatan bekam. Saat itu digrebek bersama SZ dan An di Bajang, Blitar," kata Makmun.

Atas penangkapan ini, Makmun Rasyid mengajak masyarakat untuk menomorsatukan kewaspadaan. Kamuflase yang dilakukan kelompok teroris selalu di luar nalar orang sekitarnya. Maka sering kali tetangganya ketika dimintai keterangan selalu normatif karena itulah kehebatan membungkus seorang teroris.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More