Dalam Satu Hari, 64 Orang Meninggal Dunia akibat Covid-19
Senin, 15 Juni 2020 - 17:15 WIB
JAKARTA - Penambahan jumlah kasus meninggal akibat virus Corona (Covid-19) mencapai rekor tertinggi. Dari data akumulasi selama satu hari, 14 Juni sampai dengan 15 Juni 2020, penambahan kasus meninggal sebanyak 64 orang. Sehingga total menjadi 2.198 orang meninggal akibat Covid-19
“Kasus meninggal pertama 64 orang sehingga menjadi 2.198 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (15/6/2020).
Penambahan kasus meninggal ini tersebar di 12 provinsi, yakni di Bangka Belitung satu orang, DKI Jakarta dua orang, Jawa Barat satu orang, Jawa Tengah 17 orang, Jawa Timur 16 orang, Kalimantan Tengah empat orang, Kalimantan Selatan enam orang, Nusa Tenggara Barat dua orang, Sumatera Selatan dua orang, Sumatera Utara lima orang, Sulawesi Selatan tujuh orang, Maluku satu orang.
( )
Sementara itu akumulasi kasus meninggal di Jawa Timur masih paling tinggi, yakni 616 orang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta yang masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Jumlah kasus yang meninggal di DKI Jakarta sebanyak 557 orang.
Sementara itu, kasus positif akumulasi bertambah sebanyak 1.017 pasien positif. Sehingga jumlah positif Covid-19 sebanyak 39.294 orang dan sembuh 15.123 orang.
Angka ini, kata Yuri harus dimaknai bahwa penularan masih terjadi. “Kita maknai dari hari ini bahwa proses penularan masih saja terjadi. Artinya masih ada sumber penularan yang berat ada di tengah-tengah kita yang belum melaksanakan tindakan isolasi dengan baik,” katanya.
Kemudian, sambung Yuri, masih banyak kelompok rentan yang tidak menyadari bahwa mereka akan sangat mudah terinfeksi.
“Yaitu mereka-mereka yang kemudian tidak patuh untuk menjaga jarak, tidak menggunakan masker dan tidak rajin mencuci tangan. Oleh karena itu sudah sekalian mari kita bersama-sama memahami hal-hal protokol kesehatan dan informasi-informasi terkait Covid-19 ini secara terus-menerus,” katanya.
“Kasus meninggal pertama 64 orang sehingga menjadi 2.198 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (15/6/2020).
Penambahan kasus meninggal ini tersebar di 12 provinsi, yakni di Bangka Belitung satu orang, DKI Jakarta dua orang, Jawa Barat satu orang, Jawa Tengah 17 orang, Jawa Timur 16 orang, Kalimantan Tengah empat orang, Kalimantan Selatan enam orang, Nusa Tenggara Barat dua orang, Sumatera Selatan dua orang, Sumatera Utara lima orang, Sulawesi Selatan tujuh orang, Maluku satu orang.
( )
Sementara itu akumulasi kasus meninggal di Jawa Timur masih paling tinggi, yakni 616 orang. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan DKI Jakarta yang masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Jumlah kasus yang meninggal di DKI Jakarta sebanyak 557 orang.
Sementara itu, kasus positif akumulasi bertambah sebanyak 1.017 pasien positif. Sehingga jumlah positif Covid-19 sebanyak 39.294 orang dan sembuh 15.123 orang.
Angka ini, kata Yuri harus dimaknai bahwa penularan masih terjadi. “Kita maknai dari hari ini bahwa proses penularan masih saja terjadi. Artinya masih ada sumber penularan yang berat ada di tengah-tengah kita yang belum melaksanakan tindakan isolasi dengan baik,” katanya.
Kemudian, sambung Yuri, masih banyak kelompok rentan yang tidak menyadari bahwa mereka akan sangat mudah terinfeksi.
“Yaitu mereka-mereka yang kemudian tidak patuh untuk menjaga jarak, tidak menggunakan masker dan tidak rajin mencuci tangan. Oleh karena itu sudah sekalian mari kita bersama-sama memahami hal-hal protokol kesehatan dan informasi-informasi terkait Covid-19 ini secara terus-menerus,” katanya.
(dam)
tulis komentar anda