Pelabelan Korban Kekerasan Seksual Ditinjau dari Psikologi Sosial

Kamis, 24 Februari 2022 - 14:33 WIB
Oleh karena itu, tindakan kekerasan seksual yang dialami para korban sangat berakibat buruk tidak hanya pada organ reproduksinya secara fisik namun juga dapat menimbulkan gangguan baik kondisi psikis dan mental dari korban. Adanya labelisasi yang terbentuk dari penilaian sosial masyarakat terhadap diri korban inilah yang juga mengakibatkan mereka enggan untuk membuka diri terhadap apa yang dialaminya. Dengan arti, labelisasi menyebabkan tekanan sosial yang tinggi, sehingga korban menghadapi banyak tekanan dari berbagai aspek. Perspektif orang terdekat serta masyarakat melalui reflected appraisal memengaruhi self-disclosure yang dimiliki korban. Sedangkan pelaku yang melakukannya dari perspektif psikoanalisis Freud yakni dalam konsepnya manusia memiliki dorongan seksual dalam Id, merupakan hal yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan. Jika, dorongan Id yang lebih dominan maka Ego dan Superego cenderung mengikuti yang diinginkan oleh Id-nya. Condongnya hal tersebut karena faktor personal yakni pola asuh dan bagaimana lingkungan memperlakukannya, sehingga akan mengganggu internal diri si pelaku untuk melakukannya tanpa berpikir apa dampak yang akan dialami oleh si korban.

Berikut ringkasan mind mapping terkait dengan labelisasi terhadap penyintas kekerasan dan pelecehan seksual (Putri & Dyah, 2021: 23):



Tangkapan layar/Istimewa
(zik)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More