Kemendagri: Membangun Smart City Harus Sesuai dengan Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
Senin, 29 November 2021 - 22:25 WIB
Kemudian, Pemkot Makassar telah lama membangun War Room untuk memantau aktivitas dan menerima keluhan masyarakat. Di tengah pandemi Covid-19, kota yang dipimpin Danny Pomanto itu dengan mudah menambahkan layanan Makassar Recover dalam sistem yang sudah ada. Pemkot bisa memantau kondisi kesehatan masyarakat.
“Praktik-praktik yang sudah ada dan baik ini bisa menjadi contoh bahkan direplikasi ke daerah lain. Pemda lain tidak perlu malu menduplikasi, daripada harus menciptakan sendiri dan menelan biaya yang mahal. Cara ini juga akan meminimalisir banyak aplikasi yang mubajir. Jika bisa diterapkan ke seluruh Indonesia, nantinya bisa dibuat super aplikasi. Tentu kita bicara dan bahas secara bersama-sama terlebih dahulu,” jelasnya.
Sebenarnya sudah ada upaya mereplikasi praktik-praktik dan aplikasi yang sudah terbukti membantu pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Hal itu dilakukan baik dengan prakarsa pemerintah pusat, dalam hal Kemendagri maupun secara mandiri melalui kerja sama di antara pemda-pemda.
Safrizal menuturkan untuk memberikan pengetahuan luas tentang smart city dan akses kepada pihak-pihak yang telah lebih menerapkan sebelumnya, pihaknya akan menggelar Integrated Technology Event (ITE) Hybrid Event 2021 di Surabaya pada 1-2 Desember mendatang.
ITE Hybrid Event 2021 merupakan kolaborasi dari tiga pameran dan forum, antara lain Indonesia International Smart City Expo & Forum (IISMEX) yang akan diselenggarakan untuk ke-4 kalinya, Indonesia International Water Expo (IIWEX), dan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) yang perdana akan diselenggarakan di Surabaya nanti. Dalam acara itu akan ada forum diskusi bagaimana merancang kota cerdas, serta pameran produk, dan layananan berbasis TI.
Kegiatan ITE Hybrid Event 2021 didukung oleh para pelaku industri teknologi dan penyedia solusi kota cerdas antara lain; Google Cloud Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Signify Commercial Indonesia, PT Endress + Hauser Indonesia, TOA, dan PT Jasa Sarana. Selain itu mengundang partisipan dari Kementerian dan Lembaga terkait, gubernur, wali kota, bupati, perangkat daerah, PDAM seluruh Indonesia, perwakilan kedutaan dan institusi asing, ssosiasi serta media.
“Kami juga siap membantu pemda-pemda untuk bekerja sama dengan kota-kota besar di dunia. Ingat, setiap wilayah punya persoalan, sumber daya, dan tantangan yang berbeda. Jadi belum tentu satu teknologi berhasil di suatu tempat, bisa berguna di wilayah lain. Maka, pemda-pemda juga harus memperkuat dulu riset tentang kebutuhan dasar di masa sekarang dan depan untuk wilayahnya agar penciptaan layanan dan produk bisa tepat sasaran dan guna,” tutupnya.
“Praktik-praktik yang sudah ada dan baik ini bisa menjadi contoh bahkan direplikasi ke daerah lain. Pemda lain tidak perlu malu menduplikasi, daripada harus menciptakan sendiri dan menelan biaya yang mahal. Cara ini juga akan meminimalisir banyak aplikasi yang mubajir. Jika bisa diterapkan ke seluruh Indonesia, nantinya bisa dibuat super aplikasi. Tentu kita bicara dan bahas secara bersama-sama terlebih dahulu,” jelasnya.
Sebenarnya sudah ada upaya mereplikasi praktik-praktik dan aplikasi yang sudah terbukti membantu pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Hal itu dilakukan baik dengan prakarsa pemerintah pusat, dalam hal Kemendagri maupun secara mandiri melalui kerja sama di antara pemda-pemda.
Safrizal menuturkan untuk memberikan pengetahuan luas tentang smart city dan akses kepada pihak-pihak yang telah lebih menerapkan sebelumnya, pihaknya akan menggelar Integrated Technology Event (ITE) Hybrid Event 2021 di Surabaya pada 1-2 Desember mendatang.
ITE Hybrid Event 2021 merupakan kolaborasi dari tiga pameran dan forum, antara lain Indonesia International Smart City Expo & Forum (IISMEX) yang akan diselenggarakan untuk ke-4 kalinya, Indonesia International Water Expo (IIWEX), dan Indonesia International Waste Expo (IIWAS) yang perdana akan diselenggarakan di Surabaya nanti. Dalam acara itu akan ada forum diskusi bagaimana merancang kota cerdas, serta pameran produk, dan layananan berbasis TI.
Kegiatan ITE Hybrid Event 2021 didukung oleh para pelaku industri teknologi dan penyedia solusi kota cerdas antara lain; Google Cloud Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Signify Commercial Indonesia, PT Endress + Hauser Indonesia, TOA, dan PT Jasa Sarana. Selain itu mengundang partisipan dari Kementerian dan Lembaga terkait, gubernur, wali kota, bupati, perangkat daerah, PDAM seluruh Indonesia, perwakilan kedutaan dan institusi asing, ssosiasi serta media.
Baca Juga
“Kami juga siap membantu pemda-pemda untuk bekerja sama dengan kota-kota besar di dunia. Ingat, setiap wilayah punya persoalan, sumber daya, dan tantangan yang berbeda. Jadi belum tentu satu teknologi berhasil di suatu tempat, bisa berguna di wilayah lain. Maka, pemda-pemda juga harus memperkuat dulu riset tentang kebutuhan dasar di masa sekarang dan depan untuk wilayahnya agar penciptaan layanan dan produk bisa tepat sasaran dan guna,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda