Hari Sumpah Pemuda, Sejumlah Tokoh dan Aktivis Bakal Kumpul di Jakarta
Rabu, 27 Oktober 2021 - 12:27 WIB
JAKARTA - Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93, sejumlah aktivis dan tokoh yang dikenal kritis akan berkumpul. Renungan Suci 93 Tahun Sumpah Pemuda: Jalan Menemukan Kembali Indonesia, begitu nama acaranya.
Dalam undangan yang beredar, tertulis bahwa penggagas acara ini antara lain Syahganda Nainggolan , Rocky Gerung, dan Ferry Juliantono. Acara akan digelar Kamis (28/10/2021) pukul 12.00 di kawasan Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan.
Ketua Panitia Andrianto mengatakan, sejumlah tokoh terkonfirmasi akan hadir dalam acara tersebut. Mereka antara lain Adam Wahab, Adhie Massardi, Akbar Faizal, Bursah Zarnubi, Beathor Suryadi, Haris Azhar, dan Haris Rusly Moti. Menurutnya, tokoh yang hadir tersebut beragam latar belakang politik dan kini bersatu demi Indonesia ke depan.
"Acara Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia ini sebagai wahana kontemplatif sekaligus diskursus kritis terhadap makna, hakikat, dan tujuan dari Sumpah Pemuda. Ini menjadi penting karena situasi dan kondisinya terjadi benturan geopolitik dan makin kuatnya cengkeraman oligarki," ujar Andrianto kepada SINDOnews, Rabu (27/10/2021).
Andrianto menambahkan, di akhir acara akan ada maklumat yang disampaikan para tokoh tersebut. "Akan ada sharing bersama tokoh-tokoh tersebut dan sekaligus ada maklumat," tandasnya.
Dalam undangan yang beredar, tertulis bahwa penggagas acara ini antara lain Syahganda Nainggolan , Rocky Gerung, dan Ferry Juliantono. Acara akan digelar Kamis (28/10/2021) pukul 12.00 di kawasan Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan.
Ketua Panitia Andrianto mengatakan, sejumlah tokoh terkonfirmasi akan hadir dalam acara tersebut. Mereka antara lain Adam Wahab, Adhie Massardi, Akbar Faizal, Bursah Zarnubi, Beathor Suryadi, Haris Azhar, dan Haris Rusly Moti. Menurutnya, tokoh yang hadir tersebut beragam latar belakang politik dan kini bersatu demi Indonesia ke depan.
"Acara Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia ini sebagai wahana kontemplatif sekaligus diskursus kritis terhadap makna, hakikat, dan tujuan dari Sumpah Pemuda. Ini menjadi penting karena situasi dan kondisinya terjadi benturan geopolitik dan makin kuatnya cengkeraman oligarki," ujar Andrianto kepada SINDOnews, Rabu (27/10/2021).
Andrianto menambahkan, di akhir acara akan ada maklumat yang disampaikan para tokoh tersebut. "Akan ada sharing bersama tokoh-tokoh tersebut dan sekaligus ada maklumat," tandasnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda