Pola untuk Kebijakan Mitigasi Wabah Covid-19

Rabu, 22 April 2020 - 07:45 WIB
Oleh karena pola ini senada dengan temuan di luar negeri, mari kita lihat lebih rinci apakah pola lain yang dirumuskan di atas tepat untuk Indonesia, agar kebijakan mitigasi wabah covid-19 lebih tajam.

Menggunakan data dari DKI hingga 31 Maret (yang informasinya lengkap: N=667, meninggal 77 atau 12%) diolah dengan model probit, kami menaksir peluang meninggal di antara para pasien dalam pengawasan. Dengan model seperti ini kami sudah memperhitungkan bahwa, misalnya, lebih banyak laki-laki yang menyandang penyakit jantung daripada perempuan. Selain itu, wanti-wanti: data ini masih belum di puncak wabah jadi masih akan berubah dan informasi pun belum lengkap misalnya jenis kelamin sebagian pasien tidak dicatat (pasien begini terpaksa kami sisihkan). Hasilnya kami ringkaskan dalam dua grafik baru.

Pola Laki-laki Lebih Rentan dan Pola Umur

Pertama terlihat perbedaan besar antara laki-laki dan perempuan dalam peluang meninggal karena covid-19. Perbedaan ini sangat nyata. Lihat misalnya belia kurang dari 30 tahun: perempuan berpeluang meninggal 5% sedangkan teman laki-lakinya berpeluang 9%. Atau lihat dua orang pensiunan: perempuan berpeluang meninggal 13% sedangkan laki-laki 21%.

Yang juga kelihatan adalah pemuda-pemudi pun ternyata berpeluang tidak kecil. Bila para belia (<30) merasa masih aman, maka temuan ini menunjukkan satu atau dua dari 20 belia bisa meninggal karena covid-19.

Tidak nampak perbedaan nyata antara 30an dengan 40an, berbeda dengan praduga kami di atas. Baru ketika menapak 50an lonjakan peluang terasa (tambahan 7%). Mengingat bahwa pada tanggal 1 Maret Indonesia, menurut pemerintah, masih bebas virus SARS-COv-2, maka temuan ini mengatakan satu dari sepuluh pasien covid-19 yang berusia 50an bisa meninggal dalam sebulan.

Pola Penyakit Trisula

Selain pola jenis kelamin dan umur kami juga menyebutkan pola penyakit awal, untuk menekankan perlunya penyandang penyakit jantung, diabetes dan darah tinggi berhati-hati.

Pola penyakit trisula ini yang paling menyolok. Di antara pasien tanpa penyakit awal bulan lalu peluangnya satu dari sepuluh. Namun bila pasien saat itu sudah menyandang diabetes, darah tinggi, atau jantung maka peluangnya meninggal berlipat lima. Bandingkan juga rentang kedua grafik di atas (dua kali lipat); pengaruh penyakit awal sangat besar.

Apakah pola 40an yang kami duga ternyata salah, artinya yang 40an boleh lega? Tentu, bila mereka telah memeriksakan diri untuk resiko jantung dan mengendalikannya. Temuan kami (2014 dan 2019) mengatakan bahwa dua-per-tiga dari mereka tidak sadar dan tidak mengendalikan resiko jantung. Bila mereka ternyata beresiko jantung maka peluang meninggal bisa melonjak: buat laki-laki penyandang trisula peluang meninggal bisa 50:50 (titik tertinggi di gambar 6).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More