Di APEC CEO Summit, Prabowo Tegaskan Bakal Lindungi Semua Investasi

Jum'at, 15 November 2024 - 17:09 WIB
loading...
Di APEC CEO Summit,...
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bakal melindungi semua investasi yang ada di Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan banyak perusahaan asing yang terlibat dalam ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun. Prabowo bertekad melindungi semua investasi yang ada di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Prabowo pada APEC CEO Summit di Lima, Peru, Kamis (14/11/2024) yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.

"Jadi, hadirin sekalian, Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad untuk melindungi semua investasi, memberikan kondisi ekonomi yang menguntungkan, dan terlibat dalam organisasi ekonomi utama dunia, dan bekerja sama dengan anda semua untuk menciptakan kesejahteraan bersama," kata Prabowo, Jumat (15/11/2024).



Prabowo sangat yakin dengan peran dari bisnis swasta pada suatu negara. Dirinya memahami bisnis swasta butuh kepastian sistem hukum. "Saya sangat yakin akan peran bisnis swasta. Sebelum saya masuk pemerintahan, saya juga seorang pengusaha. Jadi saya memahami dari kedua sisi berbagai kekhawatiran, tantangan yang dihadapi oleh bisnis swasta," kata Prabowo.

Prabowo menyebut saat ini tengah mengakomodir keinginan para bisnis swasta salah satunya dengan meliberalisasi hukum.



"Saya pikir bisnis swasta menginginkan kepastian sistem hukum. Bisnis swasta menginginkan iklim ekonomi, iklim politik, stabilitas, keamanan, dan kondisi yang baik, insentif yang menguntungkan, dan inilah yang sedang kami tangani. Kami telah meliberalisasi hukum kami," jelasnya.

Prabowo pun sangat optimistis dengan industri maritim Indonesia. Indonesia, tiga perempat wilayahnya adalah air dan itu menjadi potensi yah luar biasa bagi budidaya perikanan dan industri lainnya.

"Kita bertekad untuk melakukan industrialisasi dengan cara melakukan hilirisasi sumber daya kita, mengolah sumber daya kita. Kita punya 26 komoditas yang kita bertekad untuk memiliki industri pengolahan. Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar 600 miliar dollar AS," ungkapnya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0776 seconds (0.1#10.140)