Kehilangan Rp44 Triliun di 2020, Pelaku Usaha Pameran Siap Bangkit

Selasa, 05 Oktober 2021 - 09:16 WIB
Izin kegiatan berskala besar sangat dinantikan para pelaku usaha pameran. FOTO/WIN CAHYONO
JAKARTA - Rencana membuka izin kegiatan berskala besar seperti konser musik dan pameran di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan 2 menjadi angin segar buat para pelaku usaha. Namun pelaksanaannya tetap harus mempertimbangkan aspek keselamatan dan kesehatan karena Covid-19 belum sepenuhnya hilang.

Antusiasme pelaku usaha ini wajar mengingat sudah hampir dua tahun aktivitas yang melibatkan banyak pengunjung ini terhenti karena pandemi. Sepanjang tahun lalu, data yang dihimpun Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) menyebutkan, industri ini kehilangan Rp44 triliun akibat ditundanya berbagai event besar, termasuk kegiatan meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).



Kendati sudah ada lampu hijau dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga saat ini Asperapi masih menunggu keputusan resmi dan kesepakatan bersama lintas kementerian/lembaga untuk segera memulai aktivitas yang melibatkan banyak pemangku kepentingan tersebut.

“Kami menyambut baik sinyal positif yang diberikan pemerintah. Namun Asperapi masih wait and see untuk memulai kegiatan karena pengumuman baru dilakukan satu kementerian,” ujar Ketua Umum Asperapi Hosea Andreas Runkat kepada KORAN SINDO, kemarin.



Menurutnya, di masa Covid-19 biasanya pengumuman yang menyangkut keputusan besar kerap kali melibatkan beberapa kementerian/lembaga. Seperti Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Asperapi, menurut dia, berharap ada keputusan yang bulat dari pemerintah mengenai penyelenggaraan kegiatan berskala besar. Alasannya, Andreas mengkhawatirkan, jangan sampai ketika akan memulai kegiatan ternyata masih menemui hambatan, misalnya perizinan.

“Ini sudah beberapa kali terjadi. Kadang meskipun yang sudah ada koordinasi masih ada kendalanya,” ucapnya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More