11.405 Anak Kehilangan Orang Tua Selama Pandemi Covid-19

Minggu, 08 Agustus 2021 - 09:54 WIB
Kemensos mencatat terdapat sebanyak 11.405 anak-anak yang kehilangan orang tuanya selama pandemi Covid-19. FOTO/DOK.KEMENSOS
JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) mencatat sebanyak 11.405 anak-anak kehilangan orang tuanya selama pandemi Covid-19.

Menurut Menteri Sosial, Tri Rismaharini, pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan, termasuk bagi anak-anak. Selain takut terpapar Covid-19, anak-anak juga kerap berpotensi kehilangan orang-orang terdekat yang meninggal akibat Covid-19.

"Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021 diketahui ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu," kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini dikutip dalam laman resmi Kementerian Sosial, Minggu (08/08/2021).

Baca juga: Pesan Menyentuh 2 Anak Yatim Piatu di Tangerang yang Kehilangan Orang Tua karena Terpapar Covid-19

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat terdapat sebanyak 350.000 anak yang terpapar Covid-19. Sebanyak 777 di antaranya harus meninggal dunia. "Tingkat risiko anak sangat tinggi untuk terpapar Covid-19. Karena itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan percepatan vaksinasi bagi anak-anak minimal usia 12 tahun," kata Risma.



Risma menjelaskan, Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial telah mendapatkan laporan mengenai anak-anak ditinggal orang tua yang meninggal karena terpapar Covid-19. Nantinya Kemensos akan bekerja sama oleh beberapa pihak seperti Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) untuk mengumpulkan data tersebut.

"Sejauh ini data akurat by name by adress terkait anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena terpapar Covid-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan. Namun demikian, para pendamping juga telah melaksanakan respons kasus untuk anak-anak tersebut," kata Risma.

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Bantuan bagi Anak Yatim Piatu karena Pandemi Covid-19

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More