Tetap Waspadai Virus Corona

Kamis, 17 Juni 2021 - 07:11 WIB
Penularan virus Corona masih terjadi. Masyarakat diimbau tidak abai terhadap protokol kesehatan. FOTO/Dok SINDOnews
Sudah divaksin, jadi aman. Sudah pernah terpapar, jadi penyintas, aman. Begitulah mindset yang kini ada di benak masyarakat sekarang. Narasi propaganda yang dilakukan secara masif melalui berbagai platform komunikasi maupun media sosial membuat masyarakat terlena. Mereka abai terhadap protokol kesehatan.

Propaganda bahwa yang penting gembira, berpikir positif, akan sembuh dengan sendirinya, malah membuat masyarakat seenaknya tak menggunakan masker atau menjaga jarak.

Hasil dari kampanye secara masif selama setahun terakhir pun gagal total meredam laju penularan Covid-19. Lihat saja di Jakarta, dalam sepekan terakhir kenaikan kasus aktifnya mencapai 50%. Yang dikategorikan kasus aktif adalah orang-orang yang masih menjalani perawatan, baik isolasi mandiri maupun dirawat di rumah sakit.

Kasus aktif korona di DKI Jakarta per 14 Juni 2021 ini sudah mencapai 19.096 orang. Dari 19.096 kasus tersebut, sebanyak 11.240 orang menjalani isolasi mandiri dan 7.856 orang dirawat di rumah sakit.

Bagaimana dengan ruang perawatan? Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) Rumah Sakit khususCovid-19 DKI sudah terisi 6.117 unit atau 78%, sementaraICU sudah terpakai 1.127 unit atau 73%.



Sementara itu, BOR di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet sudah mencapai 83,8%. Sebanyak 5.000 dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia sudah terisi. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro pun solah tak ada artinya karena tidak didukung oleh penegakan aturan.

Narasi untuk menutupi kegagalan penangan Covid-19 lalu kembali mengarah kepada kegiatan libur Lebaran 2021. Padahal pemerintah melarang masyarakat melakukan mobilitas saat lebaran.

Adanya varian baru Covid-19, yakni B.1617.2 yang mulai masuk di beberapa negara termasuk Indonesia lagi-lagi terlambat diantisipasi. Propaganda berhasilnya Wuhan meangani wabah korona agaknya lebih menarik untuk diulas dibandingkan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya paparan korona dan seberapa besar pentingnya patuh protokol kesehatan.

Varian India B.1617.2 ini lebih cepat penularannya sehingga memiliki efek sebar yang lebih luas. Jika dalam dunia bisnis, keberhasilan sebuah organisasi terkadang karena jeli memanfaatkan momentum, nah untuk menekan laju korona, Masker adalah kuncinya. Karena dengan disiplin bermasker, sesuai hasil penelitian, penularan korona antar orang per orang bisa ditekan hingga 85%.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More