Mengoptimalkan Dana PEN

Senin, 15 Maret 2021 - 06:11 WIB
Optimisme Sri Mulyani didasarkan pada sejumlah faktor di antaranya disalurkannya stimulus di berbagai sektor bisnis, mulai dari konsumsi hingga insentif bagi pelaku industri dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor terakhir ini kembali menjadi andalan untuk menopang perekonomian dan dimasukkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021.

Pada program PEN tahun ini alokasi anggaran untuk sektor UMKM dan pembiayaan korporasi mencapai Rp187,17 triliun, terbesar dibanding sektor lainnya seperti kesehatan yang sebesar Rp173,3 triliun. Kemudian, sektor perlindungan sosial Rp150,21 triliun, program prioritas Rp123,8 triliun, dan insentif usaha Rp53,86 triliun.

Secara rinci, anggaran PEN untuk UMKM dan korporasi meliputi subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat(KUR) dan non-KUR, bantuan pelaku usaha mikro, penjaminan loss limit UMKM dan korporasi, serta pembebasan rekmin dan biaya abodemen listrik. Selain itu, ada juga alokasi untuk penempatan dana dan cadangan, penyertaan modal negara (PMN) kepada badan usaha milik negara (BUMN) yang menjalankan penugasan BUMN yang dimaksud adalah Hutama Karya, ITDC, Pelindo III, dan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW).

Melihat nilainya yang relatif besar, kita berharap program-program stimulus pagi pelaku usaha ini bisa tersalurkan secara tepat dan bermanfaat. Model insentif ini juga sesuai dengan kebutuhan para pelaku usaha yang sempat mengerem aktivitas bisnisnya karena lesunya pasar.

Namun, yang mesti diperhatikan dengan cermat adalah bagaimana agar para pelaku usaha ini benar-benar merasakan manfaat dana PEN ini. Jangan sampai, mereka yang benar-benar membutuhkan dan terbukti bisa berkontribusi terhadap perekonomian justru terlupakan.

Misalnya saja kelompok usaha pertanian yang dalam program PEN ini belum terlihat secara spesifik. Memang ada anggaran ketahanan pangan, dan pengembangan food estate pada program prioritas, tetapi tidak ada penjelasan secara rinci bagaimana para pelaku usaha pertanian tradisional bisa turut merasakan gelontoran dana PEN ini. Padahal, pertanian menjadi satu dari sedikit sektor yang sepanjang tahun lalu tetap mencatatkan kontribusi positif, yakni tumbuh 1,75%, di tengah kontraksi ekonomi nasional.
(war)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More