Rumah Tanpa Buku seperti Badan Tanpa Jiwa, Bagaimana Sekarang?
Rabu, 17 Februari 2021 - 13:30 WIB
Dia pun menceritakan tentang kisah pernikahan pasangan bernama Anto dan Ila di awal tahun ini, 18 Januari 2021, menjadi menarik. Dalam lamaran pernikahannya, kata dia, ada ritual seserahan tanda mata. Isi tanda mata dari Anto adalah beberapa buku.
Jika dulu ada ungkapan “katakanlah cinta dengan bunga.” Ekspresi cinta Anto lebih bersifat rohani dan intelektual: “katakanlah cinta dengan buku.”Lebih tepat lagi mungkin: “kulamar dirimu, sayangku, dengan buku.”
Denny mengaku menerima kiriman foto anteran lamaran menikah itu. Ada beberapa buku yang menjadi ungkapan cinta,"
Mulai dari dua buku Jalaluddin Rumi “Selected Poems” dan “Spiritual Verses”. Keduanya terbitan Pinguin Classic. Ada juga buku Umar Kayam “The Ruba’iyat of Omar Khayyam. Juga buku Farid Ud-din Attar: Conference of the Bird.
"Saya bertambah senang, dalam antaran lamaran menikah itu, ada pula buku karya saya, Denny JA: Atas Nama Cinta.” Ini buku yang mengawali gerakan puisi esai di Indonesia," ungkap Denny.
Buku karya Denny JA berjudul Atas Nama Cinta beserta buku karya Jalaluddin Rumi, Omar Kayam, dan Farid Ud-din Attar menjadi seserahan lamaran Anto dan Ila. Foto/Istimewa
Denny lalu menyebutkan nama lengkap Anto, yakni Paramaragarjito Budi Irtanto, SE, Msc. Dia lulusan ekonomi UI dan LSE, London, putra dari Trisabdo Irianto dan Asih Budiningsih. “Anto dan Ila memang gemar membaca. Isi anteran lamaran menikah pun berbeda dari orang pada umumnya," kata Denny.
Denny lalu menyebutkan pesan WhatsApp Asih Budiningsih, ibunda Anto. "Isi lamarannya berbagai buku.”Japri WA saya, sambil melampirkan foto anterannya," katanya.
Ketika secara umum kultur membaca buku menurun, kata Denny, Anto justru meninggikan buku, menjadikannya ungkapan ritual pernikahan yang sakral.
Jika dulu ada ungkapan “katakanlah cinta dengan bunga.” Ekspresi cinta Anto lebih bersifat rohani dan intelektual: “katakanlah cinta dengan buku.”Lebih tepat lagi mungkin: “kulamar dirimu, sayangku, dengan buku.”
Denny mengaku menerima kiriman foto anteran lamaran menikah itu. Ada beberapa buku yang menjadi ungkapan cinta,"
Mulai dari dua buku Jalaluddin Rumi “Selected Poems” dan “Spiritual Verses”. Keduanya terbitan Pinguin Classic. Ada juga buku Umar Kayam “The Ruba’iyat of Omar Khayyam. Juga buku Farid Ud-din Attar: Conference of the Bird.
"Saya bertambah senang, dalam antaran lamaran menikah itu, ada pula buku karya saya, Denny JA: Atas Nama Cinta.” Ini buku yang mengawali gerakan puisi esai di Indonesia," ungkap Denny.
Buku karya Denny JA berjudul Atas Nama Cinta beserta buku karya Jalaluddin Rumi, Omar Kayam, dan Farid Ud-din Attar menjadi seserahan lamaran Anto dan Ila. Foto/Istimewa
Denny lalu menyebutkan nama lengkap Anto, yakni Paramaragarjito Budi Irtanto, SE, Msc. Dia lulusan ekonomi UI dan LSE, London, putra dari Trisabdo Irianto dan Asih Budiningsih. “Anto dan Ila memang gemar membaca. Isi anteran lamaran menikah pun berbeda dari orang pada umumnya," kata Denny.
Denny lalu menyebutkan pesan WhatsApp Asih Budiningsih, ibunda Anto. "Isi lamarannya berbagai buku.”Japri WA saya, sambil melampirkan foto anterannya," katanya.
Ketika secara umum kultur membaca buku menurun, kata Denny, Anto justru meninggikan buku, menjadikannya ungkapan ritual pernikahan yang sakral.
tulis komentar anda