Rekor, Sehari Angka Kematian Akibat Covid-19 Lima Kali Lipat Korban SJ 182
Rabu, 13 Januari 2021 - 06:03 WIB
JAKARTA -
JAKARTA - Angka kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia mencetak rekor baru. Kemarin, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 302 jiwa atau lima kali dari jumlah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Jumlah ini memecahkan rekor sebelumnya yakni pada 25 Desember 2020 bertambah 258 orang. Sehingga total kematian akibat Covid-19 hingga 12 Januari 2021 sebanyak 24.645 orang. Penambahan terbanyak tercatat di Jawa Tengah yaitu sebanyak 99 kasus COVID-19. Disusul Jawa Timur sebanyak 65 kasus, DKI Jakarta 34 kasus, dan Jawa Barat 15 kasus. Sedangkan secara kumalatif, Jawa Timur hingga hari menjadi provinsi dengan tingkat kematian akibat Covid-19 terbanyak di Indonesia yakni dengan 6.576 kasus, disusul Jawa Tengah dengan 4.161 kasus.
Selain itu, positif Covid-19, kemarin bertambah 10.047 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 846.765 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 70.309 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 7.068 orang. Sehingga total sebanyak 695.807 orang sembuh. Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 302 orang. Sehingga meninggal menjadi 24.645 orang. Saat ini sebanyak 54.827 orang menjadi suspek Covid-19. Saat ini kasus tersebar di 510 kabupaten Kota di 34 Provinsi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa satu minggu terakhir merupakan pekan yang berat dalam penanganan covid-19 di Indonesia. Pasalnya kasus harian covid mencapai lebih dari 10 ribu. Selain tingkat kematian juga relative tinggi. “Mengapa saya katakan berat? Karena penambahan kasus harian Ini berimbas negatif pada efektivitas penanganan covid-19 di negara kita,” katanya, kemarin.
Dia mengatakan penambahan kasus positif harian berimbas pada meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit. Termasuk
juga berdampak pada bertambahnya beban para petugas kesehatan. “Hal ini secara langsung dapat berdampak negatif pada keseluruhan usaha penanganan atau treatment di rumah sakit tersebut,” ungkapnya.
Wiku mengingatkan bahwa jika kasus covid-19 terus meningkat maka akan menyebabkan rumah sakit penuh. Hal ini sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat covid 19. Bahkan dia menyebut bisa membuat sistem kesehatan di Indonesia lumpuh. “Apabila sistem kesehatan kita lumpuh. Hal ini tidak hanya merugikan penderita covid-19 semata, namun juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain covid-19. Utamanya mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan esensial seperti penderita penyakit paru dan jantung,” ujarnya. “Apabila rumah sakit di Indonesia semakin meningkat keterisiannya, maka penanganan penyakit-penyakit tersebut juga dapat menurun. Sehingga angka kematian di Indonesia bisa meningkat bukan semata-mata karena covid-19 namun juga karena penyakit-penyakit lain yang tak dapat ditangani akibat penuhnya rumah sakit,” lanjutnya.
Wiku menekankan kembali agar tidak meremehkan covid-19. Pasalnya kenaikan kasus harian bukan hanya sekedar angka tapi juga merepresentasikan nyawa. “Jangan sampai kita menjadi abai dan menganggap angka yang ditampilkan pada hari ini sebagai sekedar angka. Ingatlah bahwa angka-angka ini merepresentasi nyawa,” tuturnya.
JAKARTA - Angka kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia mencetak rekor baru. Kemarin, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 302 jiwa atau lima kali dari jumlah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Jumlah ini memecahkan rekor sebelumnya yakni pada 25 Desember 2020 bertambah 258 orang. Sehingga total kematian akibat Covid-19 hingga 12 Januari 2021 sebanyak 24.645 orang. Penambahan terbanyak tercatat di Jawa Tengah yaitu sebanyak 99 kasus COVID-19. Disusul Jawa Timur sebanyak 65 kasus, DKI Jakarta 34 kasus, dan Jawa Barat 15 kasus. Sedangkan secara kumalatif, Jawa Timur hingga hari menjadi provinsi dengan tingkat kematian akibat Covid-19 terbanyak di Indonesia yakni dengan 6.576 kasus, disusul Jawa Tengah dengan 4.161 kasus.
Selain itu, positif Covid-19, kemarin bertambah 10.047 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 846.765 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 70.309 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 7.068 orang. Sehingga total sebanyak 695.807 orang sembuh. Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 302 orang. Sehingga meninggal menjadi 24.645 orang. Saat ini sebanyak 54.827 orang menjadi suspek Covid-19. Saat ini kasus tersebar di 510 kabupaten Kota di 34 Provinsi.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa satu minggu terakhir merupakan pekan yang berat dalam penanganan covid-19 di Indonesia. Pasalnya kasus harian covid mencapai lebih dari 10 ribu. Selain tingkat kematian juga relative tinggi. “Mengapa saya katakan berat? Karena penambahan kasus harian Ini berimbas negatif pada efektivitas penanganan covid-19 di negara kita,” katanya, kemarin.
Dia mengatakan penambahan kasus positif harian berimbas pada meningkatnya keterisian tempat tidur di rumah sakit. Termasuk
juga berdampak pada bertambahnya beban para petugas kesehatan. “Hal ini secara langsung dapat berdampak negatif pada keseluruhan usaha penanganan atau treatment di rumah sakit tersebut,” ungkapnya.
Wiku mengingatkan bahwa jika kasus covid-19 terus meningkat maka akan menyebabkan rumah sakit penuh. Hal ini sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat covid 19. Bahkan dia menyebut bisa membuat sistem kesehatan di Indonesia lumpuh. “Apabila sistem kesehatan kita lumpuh. Hal ini tidak hanya merugikan penderita covid-19 semata, namun juga masyarakat umum yang membutuhkan perawatan akibat penyakit lain selain covid-19. Utamanya mereka yang membutuhkan pelayanan kesehatan esensial seperti penderita penyakit paru dan jantung,” ujarnya. “Apabila rumah sakit di Indonesia semakin meningkat keterisiannya, maka penanganan penyakit-penyakit tersebut juga dapat menurun. Sehingga angka kematian di Indonesia bisa meningkat bukan semata-mata karena covid-19 namun juga karena penyakit-penyakit lain yang tak dapat ditangani akibat penuhnya rumah sakit,” lanjutnya.
Wiku menekankan kembali agar tidak meremehkan covid-19. Pasalnya kenaikan kasus harian bukan hanya sekedar angka tapi juga merepresentasikan nyawa. “Jangan sampai kita menjadi abai dan menganggap angka yang ditampilkan pada hari ini sebagai sekedar angka. Ingatlah bahwa angka-angka ini merepresentasi nyawa,” tuturnya.
tulis komentar anda