Vaksin Sinovac Halal, Fatwa MUI Tunggu BPOM
Sabtu, 09 Januari 2021 - 05:59 WIB
Asrorun menambahkan, pada rapat yang diikuti pimpinan dan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat tersebut, membahas penetapan kesesuaian syariah Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Sinovac Lifescience. Dia menegaskan, yang dibahas pada rapat pleno tersebut adalah produk vaksin Covid-19 khusus dari Sinovac dan bukan yang lain. “Pembahasan diawali dari audit dari auditor," ungkapnya.
Komisi Fatwa MUI menetapkan, kehalalan vaksin tersebut dipastikan setelah mengkaji secara mendalam laporan hasil audit dari tim MUI. Tim tersebut terdiri atas Komisi Fatwa MUI Pusat dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI. Tim tersebut sebelumnya berpengalaman dalam proses audit Vaksin MR. Mereka sebelumnya tergabung dalam tim Kementerian Kesehatan, Biofarma, dan BPOM sejak Oktober 2020.
(Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Hingga 2022, Erick Thohir Rapikan Data Penerima Vaksin )
Tim juga telah mengunjungi pabrik Sinovac dan mengaudit kehalalan vaksin di sana. Sepulang ke Indonesia, tim sempat menunggu beberapa dokumen yang kurang dan akhirnya diterima secara lengkap oleh tim MUI pada Selasa (05/01) melalui surat elektronik. Pada hari yang sama, tim merampungkan audit lapangan di Biofarma yang nantinya akan memproduksi vaksin ini secara masal. Kemudian, tim ini melaporkan hasil audit tersebut kepada Komisi Fatwa MUI Pusat untuk dilakukan kajian keagamaan menentukan kehalalan vaksin.
Di bagian lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap masyarakat mau divaksinasi Covid-19. Menurutnya, jika menolak maka akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain,” katanya saat penyaluran bantuan modal kerja di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.
Dia mengatakan, target vaksinasi mencapai 70% dari penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang. Hal ini bertujuan untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2020, pekan depan. Vaksin Sinovac yang berasal dari China itu telah didistribusikan ke sejumlah daerah.
(Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Jangan Dibayangkan yang Enggak-Enggak )
Presiden Jokowi sendiri menyatakan siap menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19. Hal itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman dan halal digunakan.
Komisi Fatwa MUI menetapkan, kehalalan vaksin tersebut dipastikan setelah mengkaji secara mendalam laporan hasil audit dari tim MUI. Tim tersebut terdiri atas Komisi Fatwa MUI Pusat dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI. Tim tersebut sebelumnya berpengalaman dalam proses audit Vaksin MR. Mereka sebelumnya tergabung dalam tim Kementerian Kesehatan, Biofarma, dan BPOM sejak Oktober 2020.
(Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Hingga 2022, Erick Thohir Rapikan Data Penerima Vaksin )
Tim juga telah mengunjungi pabrik Sinovac dan mengaudit kehalalan vaksin di sana. Sepulang ke Indonesia, tim sempat menunggu beberapa dokumen yang kurang dan akhirnya diterima secara lengkap oleh tim MUI pada Selasa (05/01) melalui surat elektronik. Pada hari yang sama, tim merampungkan audit lapangan di Biofarma yang nantinya akan memproduksi vaksin ini secara masal. Kemudian, tim ini melaporkan hasil audit tersebut kepada Komisi Fatwa MUI Pusat untuk dilakukan kajian keagamaan menentukan kehalalan vaksin.
Di bagian lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap masyarakat mau divaksinasi Covid-19. Menurutnya, jika menolak maka akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Kalau ada yang tidak mau divaksin tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang lain,” katanya saat penyaluran bantuan modal kerja di Istana Kepresidenan Bogor, kemarin.
Dia mengatakan, target vaksinasi mencapai 70% dari penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang. Hal ini bertujuan untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana mulai menyuntikkan vaksin Covid-19 pada 13 Januari 2020, pekan depan. Vaksin Sinovac yang berasal dari China itu telah didistribusikan ke sejumlah daerah.
(Baca juga: Soal Vaksinasi Covid-19, Jokowi: Jangan Dibayangkan yang Enggak-Enggak )
Presiden Jokowi sendiri menyatakan siap menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin Covid-19. Hal itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman dan halal digunakan.
tulis komentar anda