Kementan Tingkatkan Mutu Genetik Sapi Perah Lewat Uji Zuriat
Kamis, 17 Desember 2020 - 15:47 WIB
3. Folegan, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 5.117,3 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.322,7 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 116,6%. Stock yang ada saat ini sebanyak 115.521 dosis;
4. SG Glens, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.906,1 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.240,2 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 118,9%. Stock yang ada saat ini sebanyak 127.049 dosis;
5. SG Shoty, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.940,8 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.186,9 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 115,4%. Stock yang ada saat ini sebanyak 62.994 dosis;
6. SG Doming, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 5.290,3 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.417,8 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 122,0%. Stock yang ada saat ini sebanyak 115.369 dosis.
"Data di atas menunjukkan bahwa enam pejantan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan pembandingnya dan ini menunjukkan bahwa pejantan yang ada di BBIB Singosari dan BIB Lembang memang layak dilepas menjadi pejantan unggul sapi perah di Indonesia," papar Nasrullah.
Rencana Kedepan
Nasrullah menyebut bahwa perjalanan Uji Zuriat sapi perah ini tidak lantas berhenti setelah melepaskan Flate, Flanggo, Folegan,SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Ia memastikan, Kementan akan terus berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan uji zuriat lanjutan yakni periode IV.
"Harapannya, agar tujuan dalam meningkatkan produktivitas sapi perah melalui peningkatan genetik dapat tercapai," ucapnya.
"Pengalaman tersebut menjadi pelajaran bagi setiap pihak yang terlibat uji zuriat agar lebih memperhatikan masalah terkait dengan kecukupan data CPU yang akan di lepas,"jelasnya.
Namun, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi kedepannya, misalnya menjaga agar DC dari masing-masing CPU dapat dipertahankan dan tercatat semua produksi susunya sampai akhir tahun 2020. Sehingga, masing-masing yang terlibat bisa memahami kunci keberhasilan Uji Zuriat periode III ini.
4. SG Glens, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.906,1 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.240,2 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 118,9%. Stock yang ada saat ini sebanyak 127.049 dosis;
5. SG Shoty, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.940,8 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.186,9 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 115,4%. Stock yang ada saat ini sebanyak 62.994 dosis;
6. SG Doming, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 5.290,3 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.417,8 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 122,0%. Stock yang ada saat ini sebanyak 115.369 dosis.
"Data di atas menunjukkan bahwa enam pejantan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan pembandingnya dan ini menunjukkan bahwa pejantan yang ada di BBIB Singosari dan BIB Lembang memang layak dilepas menjadi pejantan unggul sapi perah di Indonesia," papar Nasrullah.
Rencana Kedepan
Nasrullah menyebut bahwa perjalanan Uji Zuriat sapi perah ini tidak lantas berhenti setelah melepaskan Flate, Flanggo, Folegan,SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Ia memastikan, Kementan akan terus berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan uji zuriat lanjutan yakni periode IV.
"Harapannya, agar tujuan dalam meningkatkan produktivitas sapi perah melalui peningkatan genetik dapat tercapai," ucapnya.
"Pengalaman tersebut menjadi pelajaran bagi setiap pihak yang terlibat uji zuriat agar lebih memperhatikan masalah terkait dengan kecukupan data CPU yang akan di lepas,"jelasnya.
Namun, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi kedepannya, misalnya menjaga agar DC dari masing-masing CPU dapat dipertahankan dan tercatat semua produksi susunya sampai akhir tahun 2020. Sehingga, masing-masing yang terlibat bisa memahami kunci keberhasilan Uji Zuriat periode III ini.
tulis komentar anda