Kementan Tingkatkan Mutu Genetik Sapi Perah Lewat Uji Zuriat

Kamis, 17 Desember 2020 - 15:47 WIB
6. SG Doming, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 5.290,3 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.417,8 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 122,0%. Stock yang ada saat ini sebanyak 115.369 dosis.

"Data di atas menunjukkan bahwa enam pejantan tersebut memiliki keunggulan dibandingkan pembandingnya dan ini menunjukkan bahwa pejantan yang ada di BBIB Singosari dan BIB Lembang memang layak dilepas menjadi pejantan unggul sapi perah di Indonesia," papar Nasrullah.

Rencana Kedepan

Nasrullah menyebut bahwa perjalanan Uji Zuriat sapi perah ini tidak lantas berhenti setelah melepaskan Flate, Flanggo, Folegan,SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Ia memastikan, Kementan akan terus berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan uji zuriat lanjutan yakni periode IV.

"Harapannya, agar tujuan dalam meningkatkan produktivitas sapi perah melalui peningkatan genetik dapat tercapai," ucapnya.

"Pengalaman tersebut menjadi pelajaran bagi setiap pihak yang terlibat uji zuriat agar lebih memperhatikan masalah terkait dengan kecukupan data CPU yang akan di lepas,"jelasnya.

Namun, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi kedepannya, misalnya menjaga agar DC dari masing-masing CPU dapat dipertahankan dan tercatat semua produksi susunya sampai akhir tahun 2020. Sehingga, masing-masing yang terlibat bisa memahami kunci keberhasilan Uji Zuriat periode III ini.

Seperti, pemberdayaan rekorder, komitmen peserta uji zuriat, dan komunikasi yang intensif. Pemberdayaan rekorder di tingkat lapangan diyakini sebagai ujung tombak sesuai tugas dan fungsinya perlu diperkuat agar data-data yang diperlukan dapat tersedia dengan baik.

Sementara itu, komitmen, konsistensi peserta uji zuriat baik pemerintah dan koperasi perlu dijaga, serta koordinasi dan komunikasi yang intensif antara stakholders terkait, yaitu Ditjen PKH, UPT, Dinas Provinsi, Dinas kabupaten, Koperasi serta swasta perlu dibangun.

"Marilah kita tingkatkan kontribusi pembangunan peternakan sebagai faktor pengerak ekonomi dan pembangunan daerah dengan meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif komoditas susu yang kita miliki, dengan demikian akan menjadi sebuah keniscayaan komoditas ternak kita sebagai lumbung pangan dunia di masa mendatang," kata Nasrullah.

Lebih lanjut, Nasrullah mengajak seluruh pihak agar acara Launching Pejantan Sapi Perah Unggul Indonesia ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan Uji Zuriat Sapi Perah Nasional. Sehingga bisa berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan peternak khsususnya peternak sapi perah.

"Kita berharap agar terus diberi kesempatan untuk terus melaksanakan tugas dan pengabdian kita di bidang pertanian termasuk sub sektor peternakan dan kesehatan hewan," urai Nasrullah.

Pada acara Launching Pejantan Sapi Perah Unggul Indonesia juga disaksikan oleh Kepala BBPTU HPT Baturraden; BBIB Singosari; BIB Lembang; BET Cipelang ; dan Komisi Pertimbangan (Dr. drh. Pallawarukka, M.Si; drh. Kurnia Achjadi, MS dan Dr. Ir. Chalid Talib, MS); serta Kepala Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur; Ketua GKSI Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur;Para Ketua Koperasi Se-Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur;Para Petugas Recorder Uji Zuriat Sapi Perah Nasional; Pelaku Usaha Bidang Peternakan Sapi Perah
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More