Kementan Tingkatkan Mutu Genetik Sapi Perah Lewat Uji Zuriat

Kamis, 17 Desember 2020 - 15:47 WIB
Dirjen PKH Nasrullah dalam Launching virtual Pejantan Unggul Hasil Uji Zuriat Sapi Perah Nasional di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (17/12/2020).
JAKARTA - Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melakukan uji zuriat pada sapi perah Indonesia dalam rangka meningkatkan mutu genetik sapi perah. Selain itu, uji zuriat sapi perah ini juga diharapkan bisa menghasilkan pejantan unggul sapi perah Holstein Indonesia dan meningkatkan pelaksanaan sistem pencatatan (rekording) sapi perah.

"Sehingga produksi susu dan produktivitas sapi perah akan meningkat," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah secara virtual dalam Launching Pejantan Unggul Hasil Uji Zuriat Sapi Perah Nasional di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (17/12/2020).

Ia menjelaskan, menurut catatan sejak uji zuriat dilaksanakan pada tahun 2004 sampai dengan akhir 2020 terlihat adanya peningkatan rata-rata produksi susu dari 10,8 kg per laktasi (2004) menjadi 13,8 kg per laktasi atau naik 27,7%. Maka, melalui program uji zuriat ini, diharapkan terdapat lompatan produksi susu sapi di lokasi pelaksanaan uji zuriat, walaupun pertumbuhan populasi sapi perah di Indonesia tidak terlalu signifikan. "Hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Uji Zuriat memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan kesejahteraan peternak sapi perah rakyat di Indonesia. Hal ini merupakan buah kinerja kita semua yang perlu mendapatkan apresiasi," imbuh dia.



Nasrullah menyampaikan saat ini Kementan akan melepas 6 pejantan unggul yaitu Flate, Flanggo, Folegan, SG Glens, SG Shoty dan SG Doming. Harapannya setelah pejantan unggul ini dilepas maka jumlah pejantan unggul sapi perah ditatgetkan akan bertambah menjadi 20 ekor.

Pejantan unggul sapi perah, yang dilepas ini, merupakan pejantan unggul hasil uji zuriat di periode III akhir. Pejantan-pejantan tersebut berasal dari BBIB Singosari (SG Glens, SG Shoty dan SG Doming) dan BIB Lembang (Flate, Folegan dan Flanggo).

Ia menerangkan, Uji Zuriat Sapi Perah Nasional sejatinya telah dimulai pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2019. Dalam periode tersebut Kementan berhasiil melepas 14 ekor pejantan unggul yaitu Bullionary, Farrel, Filmore, Formery, Flaunt, Florean, Fokker dan Hostromsy, Goldsy, Perfentvil, Fortuner, SG. Gabe, SG. Bolton dan Aris. "Output yang diharapkan dari uji zuriat adalah tersedianya pejantan sapi perah unggul Indonesia," imbuh Nasrullah.

Nasrullah menjabarkan, berdasarkan laporan produksi susu dari petugas rekorder uji zuriat yang masuk, terdapat data produksi susu terkoreksi dari anak betina dan pembandingnya. Berdasarkan hasil analisa dari masing-masing pejantan diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Flate, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.762,1 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 3.969,15 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 113,8%. Stock yang ada saat ini sebanyak 105.402 dosis;

2. Flanggo, memiliki nilai rata-rata produksi susu 305ME 4.979,8 kg/laktasi dan untuk pembanding sebesar 4.736,7 kg/laktasi, dengan nilai relative breeding value (RBV) 109,1%. Stock yang ada saat ini sebanyak 81.439 dosis;
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More