6 Anggota FPI Ditembak Mati, Refly Harun Desak Bentuk Tim Independen
Kamis, 10 Desember 2020 - 11:53 WIB
JAKARTA - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menilai tim independen perlu dibentuk untuk menginvestigasi peristiwa di Jalan Tol Jakarta Cikampek, KM 50 yang menewaskan enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) . Hal tersebut diungkapkannya dalam video berjudul "6 LASKAR FPI DITEMBAK DARI JARAK DEKAT DI JANTUNG!! LEBIH DARI SATU LUBANG!! I Pernyataan Pers FPI” yang tayang di channel YouTube-nya.
"Harus ada sebuah tim independen yang menginvestigasi soal ini, yang memberikan informasi kepada masyarakat sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya," ujar Refly Harun dikutip SINDOnews dari Channel YouTube-nya, Kamis (10/12/20200.
Apalagi, kata dia, potongan video beredar belakangan ini di grup WhatsApp. Namun, kata dia, semua pihak tidak boleh berprasangka ataupun menduga-duga.
"Termasuk juga soal benar tidaknya video tersebut, biarlah itu menjadi sesuatu yang diinvestigasi lebih lanjut, tentu dengan pertanyaan-pertanyaan dan keanehan-keanehan yang sudah muncul," tuturnya.
( ).
Adapun salah satu pertanyaannya, kata dia, mengenai tidak adanya pihak kepolisian yang mengalami lecet dari peristiwa tembak-menembak itu. "Demikian juga peluru yang ditembakkan, ada juga spekulasi mengenai barang bukti, pistol yang dianggap pistol tersebut pistol koleksi terlalu mahal, ada juga spekulasi senjata tajam yang dijadikan barang bukti dan lain-lain," ujarnya.
Jadi, menurut dia, banyak pertanyaan yang muncul tanpa bermaksud menghukum dan menghakimi. "Kita memang perlu dan membutuhkan tim independen tersebut sebagaimana juga dituntut oleh Habib Rizieq saat menyampaikan sambutan menghantar dikebumikannya 6 laskar FPI tersebut," imbuhnya.
(
).
Refly yang merupakan mantan Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) ini berharap, tim independen itu bisa dibentuk dalam waktu dekat.
"Harus ada sebuah tim independen yang menginvestigasi soal ini, yang memberikan informasi kepada masyarakat sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya," ujar Refly Harun dikutip SINDOnews dari Channel YouTube-nya, Kamis (10/12/20200.
Apalagi, kata dia, potongan video beredar belakangan ini di grup WhatsApp. Namun, kata dia, semua pihak tidak boleh berprasangka ataupun menduga-duga.
"Termasuk juga soal benar tidaknya video tersebut, biarlah itu menjadi sesuatu yang diinvestigasi lebih lanjut, tentu dengan pertanyaan-pertanyaan dan keanehan-keanehan yang sudah muncul," tuturnya.
( ).
Adapun salah satu pertanyaannya, kata dia, mengenai tidak adanya pihak kepolisian yang mengalami lecet dari peristiwa tembak-menembak itu. "Demikian juga peluru yang ditembakkan, ada juga spekulasi mengenai barang bukti, pistol yang dianggap pistol tersebut pistol koleksi terlalu mahal, ada juga spekulasi senjata tajam yang dijadikan barang bukti dan lain-lain," ujarnya.
Jadi, menurut dia, banyak pertanyaan yang muncul tanpa bermaksud menghukum dan menghakimi. "Kita memang perlu dan membutuhkan tim independen tersebut sebagaimana juga dituntut oleh Habib Rizieq saat menyampaikan sambutan menghantar dikebumikannya 6 laskar FPI tersebut," imbuhnya.
(
Baca Juga
Refly yang merupakan mantan Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) ini berharap, tim independen itu bisa dibentuk dalam waktu dekat.
(zik)
tulis komentar anda