New 'Nearly' Normal Tiongkok

Minggu, 10 Mei 2020 - 21:33 WIB
Pada 2018 porsi PMDN kita sebesar 45,56%. Pada 2019, naik terus menjadi 47,7% dari total investasi. Ditekan Covid-19 di Q1-2020, PMA memang melemah. Porsinya menyusut menjadi 46,5%. Namun porsi PMDN justru menguat menjadi 53,5%.

Modal domestik inilah yang menopang kenaikan investasi Q1-2019 sebesar 8,0%. Keempat, melakukan refiling sektor-sektor unggulan investasi. Pasca Covid-19 tak hanya strategi meraih investasi yang berubah. Sektor-sektor unggulan investasi juga mengalami perubahan.

Misalnya, dulu, sektor kesehatan belum masuk sektor yang seksi bagi investor. Namun kini sektor kesehatan mengalami kenaikan yang signifikan. Yakni, dari sebelumnya berada di posisi kelima, kini melesat ke posisi kedua sektor unggulan.

Posisi pertama masih diduduki sektor perdagangan. Kelima, memperbaiki kemudahan berbisnis atau ease of doing business (EODB). Pemerintah, ujar Kepala BKPM harus menjami tiga hal bagi investor yakni kemudahan, kepastian, serta efisiensi.

Misalnya, selama ini, setelah mendapat NIB (Nomor Induk Berusaha) pengurusan izin usaha masih harus melalui kementerian atau lembaga sektoral. Lama, sehingga tidak efisien.

Kini, dengan INPRES No.7/2019 sentralisasi pengizinan terfokus di BKPM. Masuk dan keluar, sama-sama di BKPM. Apakah jurus-jurus ini akan menjamin iklim investasi akan secepatnya berjumpa dengan the new normal, sama sebelum Covid-19 mewabah?

Tentu tidak menjamin. Meski demikian, setidaknya jurus-jurus dan strategi ini dapat mengerem penurunan yang lebih dalam. Sambil kita tetap harapkan agar the new normal datang lebih cepat dengan datangnya vaksin Covid-19.

Pasca relaksasi Wuhan, titik terang mulai terbuka di Tiongkok. Episentrum Covid-19 ini tengah memasuki tahap New ‘Nearly’ Normal. Pabrik-pabrik mulai menderu. Jalan-jalan mulai macet kembali. Banyak pengamat di luar sana optimistis, dikutip dari The Economist, meski reli-reli panjang masih akan berlangsung lama, Tiongkok tak hanya akan menang melawan bencana Covid-19.

Tetapi juga akan menjadi titik balik pergeseran dominasi geopolitik dunia selain Amerika Serikat. Dunia menuju keseimbangan baru. Asal jangan sampai keduanya adu fisik. Repot kita semua.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More