Perubahan Pola Kerja dan Produksi Pascapandemi

Rabu, 18 November 2020 - 05:49 WIB
Berbagai perubahan yang sangat radikal dan drastis juga mendorong sebagian korporasi atau organisasi melakukan proses transformasi. Jika pada kondisi normal transformasi merupakan bagian tak terelakkan untuk merespons situasi yang sudah berubah, pandemi telah mempercepat tuntutan transformasi tersebut secara eksternal. Restrukturisasi di dalam organisasi, penyederhanaan proses bisnis, antisipasi dan mitigasi risiko terhadap bisnis yang dijalankan, memerlukan dorongan dari luar dan dari dalam sekaligus.

Transformasi di dalam organisasi atau korporasi telah terderivasi ke dalam berbagai program atau kegiatan, yang secara kasatmata dapat dilihat dan dirasakan. Misalnya saja penggunaan teknologi yang makin intensif, baik untuk fungsi monitoring maupun kontrol. Demikian juga kebutuhan untuk berpikir kritis dan analitis menghadapi situasi. Strategi pembelajaran yang makin aktif juga terasa makin dibutuhkan.

Transformasi, sebagaimana selalu saya katakan, juga telah mendorong munculnya kepemimpinan-kepemimpinan baru, termasuk di dalamnya pengaruh-pengaruh sosial di dalam organisasi dan korporasi. Reasoning, problem-solving, dan ideation, menjadi bagian yang menyatu dengan proses transformasi sehingga orientasi makin terfokus kepada layanan terbaik, ketahanan, dan fleksibilitas organisasi yang makin kuat.

Jika kita mendalami pola kerja dan pola produksi yang telah berubah selama masa pandemi ini, saya menduga bahwa pola kerja normal sebelum munculnya pandemi kemungkinan besar tidak akan lagi sama akibat faktor-faktor tadi. Pola kerja dan pola produksi pascapandemi akan semakin variatif. Orang bisa bekerja atau menjadi pegawai pada lebih dari satu institusi—tergantung dari kesepakatan yang dibuat antara pekerja dan pemberi kerja. Demikian pula, orang tidak akan lagi menyandarkan apakah pekerjaan itu datang dari domestik atau luar negeri.

Karena itu, pekerja akan dituntut untuk semakin efektif dan produktif, yang tidak hanya akan bermanfaat bagi organisasi atau korporasi, tetapi juga bagi diri mereka sendiri. Semakin produktif, orang berpotensi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Semakin efektif dan kreatif, orang akan mendapatkan peluang-peluang atau kesempatan untuk bekerja secara multitasking pada lebih dari satu institusi.

Kita tentu berharap bahwa pandemi akan segera berakhir. Dan, titik akhir itu sebenarnya juga makin terlihat jelas. Apabila kita melihat banyak negara mengalami resesi ekonomi, kondisi pada akhir tahun ini mulai terlihat tanda-tanda pembalikan. Negara-negara yang mengalami pertumbuhan negatif yang dalam mulai bergerak menuju titik nol, sedangkan negara-negara yang mengalami pertumbuhan negatif tak terlalu dalam mulai mengalami titik balik menuju ke arah positif.

Suasana ini tentu akan menambah optimisme kita menghadapi tahun baru yang akan segera tiba. Situasi akhir tahun yang biasanya diwarnai dengan pelbagai prediksi dan analisis, masih akan menempatkan kondisi global pada situasi yang sulit dan tertekan. Namun, kita tidak boleh kehilangan rasa optimis akan munculnya kesadaran dan keseimbangan baru, yang membuat tahun depan akan kita jalani secara lebih baik dibandingkan tahun ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(bmm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More