PKB: Resesi Jangan Dijadikan Momok dalam Upaya Bangkitkan Ekonomi

Selasa, 06 Oktober 2020 - 17:22 WIB
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi saat menjadi narasumber dalam Webinar Fraksi PKB DPR bertajuk Menakar Efektivitas PEN sebagai Senjata Atasi Resesi, Selasa (6/10/2020). Foto/Istimewa
JAKARTA - Resesi ekonomi dinilai menjadi kenormalan baru dalam masa pandemi Covid-19 . Hampir semua negara saat ini mengalami resesi sehingga kondisi tersebut tidak perlu dijadikan momok yang menganggu proses pemulihan ekonomi.

“Kami menilai resesi adalah bentuk kewajaran baru yang tidak perlu dijadikan momok. Kami sepakat dengan pandangan beberapa narasumber lain jika resesi terus dijadikan momok maka akan membuat kepanikan di dunia usaha maupun kian menurunnya tingkat komsumsi masyarakat hingga menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” tutur Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi saat menjadi narasumber dalam Webinar Fraksi PKB DPR bertajuk Menakar Efektivitas PEN sebagai Senjata Atasi Resesi, Selasa (6/10/2020).

Selain Wakil Ketua Komisi XI DPR, hadir sebagai narasumber webinar tersebut adalah Febrio N. Kacaribu PhD (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia), Dr Piter Abdullah (Direktur Riset CORE Indonesia), dan Dipl Ing Benny Soetrisno (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia). ( )

Kendati demikian, Sekretaris Fraksi PKB ini menegaskan jika recovery ekonomi ini akan berbanding lurus dengan keseriusan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah penanggulangan Covid-19 di sektor Kesehatan. Pun juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol Kesehatan.

“Saat ini pengusaha bukannya gak punya duit untuk investasi, masyarakat juga masih banyak yang punya tabungan. Namun mereka masih menahan diri untuk tidak berinvestasi dan belanja karena situasi Covid-19 karena takut dengan keadaan yang ada. Jika pemerintah mampu mengembalikan trust publik terkait pengendalian Covid-19, maka saya yakin recovery ekonomi akan cepat terjadi,” tuturnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(dam)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More