Pimpinan Daerah dan Tokoh Agama Diminta Ikut Tangkal Radikalisme
Minggu, 04 Oktober 2020 - 16:45 WIB
Hal tersebut dikatakannya sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan yang terus mendapatkan berbagai tantangan dan gangguan. Oleh karena itu menurutnya, dalam menyikapi kondisi yang ada, silaturahmi ini bisa membahas kondisi-kondisi kekinian.
Dia mengatakan, silaturahmi ini sekaligus untuk mendapatkan masukan solusi-solusi terbaik mengenai apa yang harus dilakukan bersama-sama agar nilai-nilai luhur kebangsaan ini tetap eksis dari masa ke masa.
“Memang ini adalah kerja bersama, terjadi kolaborasi dan bersinergi. Tentunya semangat inilah yang harus kita pelihara Kita berharap tentunya nilai-nilai kebangsaan inilah yang akan memupus sikap ataupun perilaku radikalisme intoleran,” tutur mantan Kapolda Banten ini.
Karena dengan adanya semangat sinergi bersama Forkopinda dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam berkolaborasi, maka kekuatan yang dimiliki bangsa dalam menangkal pengaruh paham radikal terorisme dan intoleran ini akan semakin besar,
“Kekuatan kita untuk melawan segala bentuk hal-hal yang dapat menimbulkan masalah-masalah gangguan terutama masalah radikalisme dan intoleran yang mengarah perbuatan terorisme ini tentunya bisa kita eliminir secara bersama-sama,” tuturnya.
Kepala BNPT pun berharap silaturahmi kebangsaan ini secara berkala tentunya perlu untuk terus ldilakukan dengan berpindah dari satu kota ke kota lain. Melalui silaturahmi tentu bisa menjadi salah satu upaya merawat nilai nilai kebangsaan, semangat mewujudkan Indonesia yang adil sejahtera.
“Karena tentu kita harapkan pada akhirnya apa yang telah disepakati oleh bangsa ini dari awal bernegara oleh para leluhur kita akan tetap lestari sepanjang masa,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya melalui video conference meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk turut berperan dalam membentengi masyarakat, khususnya generasi muda agar tidak mudah terinfiltarasi paham radikal terorisme tersebut.
“Para tokoh agama dan tokoh masyarakat kami harap bisa memberikan pendidikan yang dapat mengembalikan mereka pada kemanusiaan yang memiliki cinta dan rasa kasih sayang. Pendidikan yang berbasis Pancasila dan NKRI ini dibutuhkan untuk memperkuat bangsa ini,” ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar juga meminta kepada para masyarakat pengguna media sosial utamanya para generasi muda agar dapat mengisi media sosial dengan konten ataupun narasi positif. Hal ini agar masyarakat juga bisa mendapatkan inspirasi untuk berbuat baik.
Dia mengatakan, silaturahmi ini sekaligus untuk mendapatkan masukan solusi-solusi terbaik mengenai apa yang harus dilakukan bersama-sama agar nilai-nilai luhur kebangsaan ini tetap eksis dari masa ke masa.
“Memang ini adalah kerja bersama, terjadi kolaborasi dan bersinergi. Tentunya semangat inilah yang harus kita pelihara Kita berharap tentunya nilai-nilai kebangsaan inilah yang akan memupus sikap ataupun perilaku radikalisme intoleran,” tutur mantan Kapolda Banten ini.
Karena dengan adanya semangat sinergi bersama Forkopinda dan juga tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam berkolaborasi, maka kekuatan yang dimiliki bangsa dalam menangkal pengaruh paham radikal terorisme dan intoleran ini akan semakin besar,
“Kekuatan kita untuk melawan segala bentuk hal-hal yang dapat menimbulkan masalah-masalah gangguan terutama masalah radikalisme dan intoleran yang mengarah perbuatan terorisme ini tentunya bisa kita eliminir secara bersama-sama,” tuturnya.
Kepala BNPT pun berharap silaturahmi kebangsaan ini secara berkala tentunya perlu untuk terus ldilakukan dengan berpindah dari satu kota ke kota lain. Melalui silaturahmi tentu bisa menjadi salah satu upaya merawat nilai nilai kebangsaan, semangat mewujudkan Indonesia yang adil sejahtera.
“Karena tentu kita harapkan pada akhirnya apa yang telah disepakati oleh bangsa ini dari awal bernegara oleh para leluhur kita akan tetap lestari sepanjang masa,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya melalui video conference meminta para tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk turut berperan dalam membentengi masyarakat, khususnya generasi muda agar tidak mudah terinfiltarasi paham radikal terorisme tersebut.
“Para tokoh agama dan tokoh masyarakat kami harap bisa memberikan pendidikan yang dapat mengembalikan mereka pada kemanusiaan yang memiliki cinta dan rasa kasih sayang. Pendidikan yang berbasis Pancasila dan NKRI ini dibutuhkan untuk memperkuat bangsa ini,” ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar juga meminta kepada para masyarakat pengguna media sosial utamanya para generasi muda agar dapat mengisi media sosial dengan konten ataupun narasi positif. Hal ini agar masyarakat juga bisa mendapatkan inspirasi untuk berbuat baik.
tulis komentar anda