Meneguhkan Solidaritas, Menebar Kebaikan, Mencerahkan Semesta

Rabu, 06 Mei 2020 - 06:34 WIB
Sebagai organisasi yang gerakannya berdasarkan Alquran dan sunah, ilmu dan amal sebagai identitas, jihad fi sabilillah sebagai sikap hidup dan roh dakwah, memberikan hikmah sekaligus mandat kepada seluruh kader untuk rela berkorban jiwa raga, meneguhkan solidaritas dengan sesama.

Sebagai ketua umum, penulis tentu berharap agar solidaritas terbangun kuat. Takdir ini harus dijalani dengan penuh keikhlasan, selalu siap sedia, dan bergembira. Mempraktikkan sikap solidaritas itu tidaklah mudah. Dalam surah Al-Balad ayat 11-16 diilustrasikan dengan jalan yang mendaki dan sukar. "Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar? Dan, tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir."

Bentuk solidaritas kepada sesama itu meliputi kemampuan berderma, memaafkan, tolong-menolong, dan menasihati dalam kebaikan dan kesabaran. Dalam surah Ali Imron ayat 134 dinyatakan: "Yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."

Dalam surah Al-Maidah ayat 2 dinyatakan: "Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksaannya."

Solidaritas juga tak terbatas pada materi, tetapi juga dukungan moral dengan cara saling menguatkan dengan nasihat. Rasulullah Saw menegaskan bahwa: "Orang mukmin terhadap mukmin yang lain laksana bangunan yang komponen-komponennya saling mengokohkan." (HR Bukhari)

Selama ini Pemuda Muhammadiyah telah menjadi bagian dari solusi umat Islam dan bangsa Indonesia. Di momentum milad yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pemuda Muhammadiyah harus merefleksikan akar kelahirannya dan kemudian memanifestasikannya dalam bentuk gerakan nyata. Pada semua jenjang kepemimpinan, seluruh kader sudah sepatutnya menggerakkan seluruh elemen sipil lain dalam menangani wabah. Kompak memikirkan solusi dan memaksimal aksi.



Menebar Kebaikan

Sebagaimana ajaran teologi Al Ma'un, Pemuda Muhammadiyah harus memihak kepada kaum miskin, telantar, dan terpinggirkan. Musibah yang telah memorak-porandakan sendi-sendi kehidupan umat manusia ini harus direspons dengan semangat jihad yang kuat. Bagaimana seluruh kader di berbagai pelosok Nusantara dapat bergandengan tangan dengan elemen sipil lain membantu masyarakat lemah yang terdampak Covid-19.

Dalam tiga bulan terakhir, telah melakukan banyak hal. Mulai penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan APD, membantu fasilitas penginapan bagi petugas kesehatan, bergabung dengan tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center dari pusat hingga daerah, bantuan sembako, dan pendirian dapur umum di berbagai titik. Tentu gerakan ini belum cukup dan harus ditingkatkan dengan cara strategi dan format gerakan baru. Kami akan terus menjadi motor bersatu padunya seluruh umat manusia dalam melawan wabah ini.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More