Tak Ada yang Kebal
Kamis, 01 Oktober 2020 - 06:01 WIB
Merespons kondisi tersebut, dia melihat di sinilah tugas pemerintah untuk terus melakukan kampanye tentang bagaimana penyebaran virus Sars Cov-II dan bahaya Covid-19. Selain itu, pemerintah juga harus agresif dalam meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Semua itu untuk mencegah penularan virus Sars Cov-II. (Baca juga: RUU Kejaksaan Dinilai Ingin Jadikan Jaksa Superbody)
“Makanya, harus ada upaya edukasi yang baik oleh pemerintah. Enggak ada yang kebal terhadap penyakit ini kecuali sudah divaksin. Kalau dia pengetahuan baik dan vaksin, boleh jawab begitu. Masalahnya dia enggak tahu (bahaya Covid-19),” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengungkapkan fakta bahwa hingga saat ini 17% responden masih ada yang memahami tidak akan tertular Covid-19 . Mereka yang memiliki keyakinan demikian tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, dewasa atau muda.
Menurut BPS, kondisi demikian terjadi terkait tingkat pendidikan. Jika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa dirinya pasti enggak tertular. Sebaliknya, mereka yang berpendidikan tinggi memiliki kesadaran yang lebih baik.
Mendapatkan fakta demikian, BPS meminta pemerintah perlu lebih keras lagi untuk meningkatkan atau menggencarkan mengenai pemahaman masyarakat tentang bahaya Covid-19. Kalau perlu, ada sentuhan khusus agar supaya pemahaman masyarakat menjadi lebih komplit sehingga mereka mau berjaga-jaga agar tidak terpapar Covid-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga telah menegaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 saat ini tidak ada yang betul-betul aman dari Covid-19. Apalagi, perantara penularan virus bukan hewan,tapi manusia. Termasuk mereka yang terkenal Covid-19, tapi tanpa gejala.
Dia pun mengajak semua pihak secara bersama-sama menggerakkan seluruh instrumen baik yang ada di pusat maupun di daerah dengan kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)
Kewaspadaan terhadap virus corona memang harus terus dijaga sebab kasus positif Covid-19 tidak berhenti bertambah. Kemarin jumlah positifnya bertambah 4.284 kasus hingga akumulasi sebanyak 287.008 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 45.496 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Laporan juga menyebut kasus sembuh dari Covid-19 tercatat bertambah 4.510 orang sehingga total sebanyak 214.947 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal kembali bertambah 139 orang sehingga meninggal menjadi 10.740 orang. Sementara sebanyak 132.693 orang menjadi suspect Covid-19.
Secara global jumlah kematian akibat wabah virus corona Covid-19 telah melampaui 1 juta orang atau 1 kematian per 16 detik. Kematian tertinggi terjadi di Amerika Serikat (AS), Brasil, dan India.
“Makanya, harus ada upaya edukasi yang baik oleh pemerintah. Enggak ada yang kebal terhadap penyakit ini kecuali sudah divaksin. Kalau dia pengetahuan baik dan vaksin, boleh jawab begitu. Masalahnya dia enggak tahu (bahaya Covid-19),” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengungkapkan fakta bahwa hingga saat ini 17% responden masih ada yang memahami tidak akan tertular Covid-19 . Mereka yang memiliki keyakinan demikian tanpa membedakan laki-laki maupun perempuan, dewasa atau muda.
Menurut BPS, kondisi demikian terjadi terkait tingkat pendidikan. Jika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa dirinya pasti enggak tertular. Sebaliknya, mereka yang berpendidikan tinggi memiliki kesadaran yang lebih baik.
Mendapatkan fakta demikian, BPS meminta pemerintah perlu lebih keras lagi untuk meningkatkan atau menggencarkan mengenai pemahaman masyarakat tentang bahaya Covid-19. Kalau perlu, ada sentuhan khusus agar supaya pemahaman masyarakat menjadi lebih komplit sehingga mereka mau berjaga-jaga agar tidak terpapar Covid-19.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga telah menegaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 saat ini tidak ada yang betul-betul aman dari Covid-19. Apalagi, perantara penularan virus bukan hewan,tapi manusia. Termasuk mereka yang terkenal Covid-19, tapi tanpa gejala.
Dia pun mengajak semua pihak secara bersama-sama menggerakkan seluruh instrumen baik yang ada di pusat maupun di daerah dengan kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas. (Baca juga: Pneumonia Butuh Penanganan Serius)
Kewaspadaan terhadap virus corona memang harus terus dijaga sebab kasus positif Covid-19 tidak berhenti bertambah. Kemarin jumlah positifnya bertambah 4.284 kasus hingga akumulasi sebanyak 287.008 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 45.496 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Laporan juga menyebut kasus sembuh dari Covid-19 tercatat bertambah 4.510 orang sehingga total sebanyak 214.947 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal kembali bertambah 139 orang sehingga meninggal menjadi 10.740 orang. Sementara sebanyak 132.693 orang menjadi suspect Covid-19.
Secara global jumlah kematian akibat wabah virus corona Covid-19 telah melampaui 1 juta orang atau 1 kematian per 16 detik. Kematian tertinggi terjadi di Amerika Serikat (AS), Brasil, dan India.
tulis komentar anda