Manusia-Satwa Liar Hidup Berdampingan secara Harmonis, Mungkinkah?
Rabu, 04 Desember 2024 - 11:01 WIB
Jika kawasan tersebut disisihkan secara permanen dan dikelola dengan baik, maka kawasan tersebut dapat berfungsi sebagai koridor satwa liar sekaligus habitat tambahan bagi satwa liar yang berhabitat di luar kawasan konservasi, dimana hal ini akan menjadi kontribusi yang sangat signifikan dari industri berbasis lahan terhadap konservasi satwa liar (Priatna, 2019).
Konsep penggabungan BMP dan pendekatan bentang alam nampaknya sangat cocok untuk menjawab permasalahan pelestarian satwa liar saat ini, yang mana habitat mereka saat ini berada pada dan bertumpang-tindih dengan berbagai penggunaan lahan lainnya.
Jika dapat terwujud, maka konsep pengelolaan satwa liar dengan pendekatan lanskap ini juga dapat menjadi solusi pembangunan berkelanjutan, yang dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan infrastruktur, dengan kepentingan sosial, serta pelestarian lingkungan, khususnya satwa liar yang terancam punah.
PUSTAKA
Bateman, I., Fisher, B., Fitzherbert, E., Glew, D., Naidoo, R. 2010. Tigers, markets and palm oil: market potential for conservation. Oryx, 44(02), 230-234. DOI: 10.1017/S0030605309990901
Chen, S., Woodcock, C., Dong, L., Tarrio, K., Mohammadi, D., and Olofsson, P. 2024. Review of drivers of forest degradation and deforestation in Southeast Asia. Remote Sensing Applications: Society and Environment, 33, 101129. DOI: 10.1016/j.rsase.2023.101129
Lim, C. L., Prescott, G. W., De Alban, J. D. T., Ziegler, A. D., and Webb, E. L. 2017. Untangling the proximate causes and underlying drivers of deforestation and forest degradation in Myanmar. Conservation Biology, 31(6), 1362-1372. DOI: 10.1111/cobi.12984
Maddox, T., Priatna, D., Gemita, E., and Salampessy, A. 2007. The Conservation of Tigers and Other Wildlife in Oilpalm Plantations. Conservation Report No. 7. London: The Zoological Society of London.
OCSP. 2009. Best Management Practices for Orangutan habitats Outside Protected Areas: Management of Orangutan habitat and Populations in Mining Concessions. Jakarta: USAID-OCSP.
Priatna, D. 2019. Konservasi Harimau di Bentang Alam Industri. In: A. Prijono, M. Kholis, & L.D. Bahaduri (eds.). AUM! Atlas Harimau Nusantara. Jakarta: KLHK-GEF UNDP. Pp. 162-167.
Konsep penggabungan BMP dan pendekatan bentang alam nampaknya sangat cocok untuk menjawab permasalahan pelestarian satwa liar saat ini, yang mana habitat mereka saat ini berada pada dan bertumpang-tindih dengan berbagai penggunaan lahan lainnya.
Jika dapat terwujud, maka konsep pengelolaan satwa liar dengan pendekatan lanskap ini juga dapat menjadi solusi pembangunan berkelanjutan, yang dapat menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan infrastruktur, dengan kepentingan sosial, serta pelestarian lingkungan, khususnya satwa liar yang terancam punah.
PUSTAKA
Bateman, I., Fisher, B., Fitzherbert, E., Glew, D., Naidoo, R. 2010. Tigers, markets and palm oil: market potential for conservation. Oryx, 44(02), 230-234. DOI: 10.1017/S0030605309990901
Chen, S., Woodcock, C., Dong, L., Tarrio, K., Mohammadi, D., and Olofsson, P. 2024. Review of drivers of forest degradation and deforestation in Southeast Asia. Remote Sensing Applications: Society and Environment, 33, 101129. DOI: 10.1016/j.rsase.2023.101129
Lim, C. L., Prescott, G. W., De Alban, J. D. T., Ziegler, A. D., and Webb, E. L. 2017. Untangling the proximate causes and underlying drivers of deforestation and forest degradation in Myanmar. Conservation Biology, 31(6), 1362-1372. DOI: 10.1111/cobi.12984
Maddox, T., Priatna, D., Gemita, E., and Salampessy, A. 2007. The Conservation of Tigers and Other Wildlife in Oilpalm Plantations. Conservation Report No. 7. London: The Zoological Society of London.
OCSP. 2009. Best Management Practices for Orangutan habitats Outside Protected Areas: Management of Orangutan habitat and Populations in Mining Concessions. Jakarta: USAID-OCSP.
Priatna, D. 2019. Konservasi Harimau di Bentang Alam Industri. In: A. Prijono, M. Kholis, & L.D. Bahaduri (eds.). AUM! Atlas Harimau Nusantara. Jakarta: KLHK-GEF UNDP. Pp. 162-167.
Lihat Juga :
tulis komentar anda