Makna Doktrin Unifikasi 15 Agustus Republik Korea

Rabu, 18 September 2024 - 19:26 WIB
Lihatlah Kim Ju-ae, putri Kim yang berusia sepuluh tahun, yang kelebihan berat badan dibandingkan dengan anak-anak Korea Utara yang kurus kering. Jong-un membuat putrinya terbiasa dan beradaptasi dengan bau mesiu di pangkalan nuklir dan militer—suatu tindakan brutal yang bahkan membuat Hitler, sang penghasut perang, terlihat tidak berarti.

Pada tahun 2022, 'Hitler' dari Korea Utara itu secara terbuka mengeksekusi seorang pemuda berusia sekitar 19–20 tahun di sebuah tambang di Hwanghae-do karena mendengarkan K-pop dan membagikannya kepada tujuh orang lainnya. Jika mengikuti logika politik Korea Utara, semua kaum muda di seluruh dunia yang mencintai K-pop harus ditembak mati. K-pop telah menjadi ikon Korea Selatan, sebuah pusat budaya yang dikagumi dan menyatukan dunia.

Korsel Tidak Akan Memulangkan Siapa Pun

Saat ini, unifikasi adalah satu-satunya cara dalam demokrasi liberal untuk memulihkan kebebasan dan hak asasi manusia bagi rakyat Korea Utara. Presiden Yoon menetapkan tanggal 14 Juli sebagai "Hari Pembelot Korea Utara" dan membuat janji emosional bahwa dia tidak akan memulangkan satu pun pembelot Korea Utara serta akan melakukan upaya diplomatik untuk mencegah pembelot Korea Utara di misi luar negeri dipulangkan ke Korea Utara. Ia juga menyatakan keinginannya untuk mendukung dan merangkul rakyat Korea Utara melalui Deklarasi Doktrin Unifikasi 15 Agustus.

Alangkah hebatnya jika kata-kata Presiden Korea Selatan yang akan menerima semua warga Korea Utara dan tidak akan memulangkan mereka ke negaranya. Kabar baik tentang Deklarasi Doktrin Unifikasi 15 Agustus disampaikan kepada rakyat Korea Utara melalui televisi publik, yakni melawan propaganda jahat rezim Korea Utara yang mengatakan bahwa orang-orang yang membelot ke Korea Selatan akan ditangkap, dibawa kembali, dan ditembak mati.

Deklarasi Doktrin Unifikasi 15 Agustus bertujuan untuk mewujudkan Republik Korea yang bersatu, membuat kaum muda Korea Utara yang miskin dan mendambakan dunia luar bermimpi untuk bergabung dengan kaum muda di seluruh dunia yang terpesona dengan K-pop dan BTS, menyanyikan lagu-lagu kebebasan dan HAM serta berpartisipasi dalam perdamaian dunia. Kami, sebanyak 34.000 pembelot Korea Utara, yang mendengar kabar tentang Doktrin Unifikasi tersebut, tidak dapat tidur karena kegembiraan.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More