Tim Prabowo dan Buruh Diskusi Dampak Kendaraan Listrik

Kamis, 19 September 2024 - 21:58 WIB
loading...
Tim Prabowo dan Buruh...
DPP Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin (FSP LEM) SPSI mengundang Tim Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Harris Convention Hall, Summarecon, Bekasi, Kamis (19/9/2024) siang. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - DPP Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin (FSP LEM) SPSI mengundang Tim Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Harris Convention Hall, Summarecon, Bekasi, Kamis (19/9/2024) siang. Mereka mendiskusikan Dampak Kendaraan Elektronik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicles, BEV).

Ketua KSPSI Mohammad Jumhur Hidayat berharap kebijakan elektrifikasi kendaraan bermotor itu diterapkan secara bertahap karena bisa mengakibatkan 1 juta tenaga kerja kehilangan pekerjaan. Dia menilai, industri otomotif Tanah Air juga belum siap, sehingga dikhawatirkan bisa menimbulkan banyak kecelakaan kerja.

Dia melanjutkan, jika alasannya untuk menurunkan emisi, bisa dikompensasikan dengan kebijakan menanam pohon, misalnya produksi 3 mobil wajib tanam 1 pohon. "Ini justru bisa menambah perekrutan tenaga kerja sekaligus mengurangi produksi karbon,” ujar Jumhur.



Dia menambahkan, kegiatan yang dilakukannya itu merupakan bagian dari policy input karena disampaikan pemerintah yang akan datang menjanjikan setiap perencanaan berbasis sains dan pengetahuan. Menanggapi pernyataan Jumhur, Anggota Dewan Pakar Tim Ekonomi Prabowo Subianto, Darwin Ginting meminta kalangan buruh atau pekerja di industri otomotif tidak resah karena Prabowo tidak akan mempersulit anak bangsa, dan tidak ingin ada orang miskin di republik ini.

Darwin mengingatkan, pemerintah harus mencegah kerusakan lingkungan, dan mobil listrik tentu terkait dengan upaya mengurangi tingginya emisi. Namun demikian, Darwin meminta para pekerja tidak berpikir akan adanya PHK massal. "Semuanya sudah dipikirkan," tegas Darwin.

Staf Ahli Tim Ekonomi Prabowo Subianto, Agung C. Wibowo menegaskan, pihaknya akan mengolah setiap masukan untuk kebijakan ekonomi pemerintah sebagaimana disampaikan KSPSI. Agung mengemukakan bahwa penyebab polusi tertinggi bukan dari kendaraan bermotor karena itu elektrifikasi kendaraan bukan kebutuhan mendesak.

"Kredit karbon kita masih plus, masih cukup baik untuk menyubsidi karbon kredit di dunia," terang Agung yang sudah malang melintang di industri otomotif nasional ini.

Agung mengingatkan para pekerja di industri otomotif untuk meningkatkan skill dan pengetahuannya agar bisa mengikuti perkembangan teknologi. A akademisi ITB Agus Purwadi menyampaikan bahwa China, Eropa, dan AS adalah negara yang paling serius mempersiapkan diri mengalihkan industri otomotif dari berbasis energi fosil ke elektrik.

Agus menilai China yang paling serius karena menyiapkan 230 miliar dolar AS untuk mengembangkan industri otomotif listrik, mulai dari infrastruktur, regulasi, hingga salesnya. "Target China adalah pasar dalam negeri sendiri yang memang besar," ungkap Agus.

Kendati demikian, Agus tidak memungkiri jika invasi produksi kendaraan listrik China mencemaskan produsen kendaraan sejenis di Eropa dan AS. Sementara, jumlah pasar mobil dan motor listrik baru di Indonesia mencapai 1 persen.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hadiri Konfederasi Buruh...
Hadiri Konfederasi Buruh di Asia, Delegasi Indonesia Bahas Keadilan Tenaga Kerja di Dunia
Buruh Gelar Demo Besar...
Buruh Gelar Demo Besar di Istana 5 Maret 2024, Sebut Pemerintah Gagal Cegah PHK Massal Sritex
Jumhur Ungkap Puncak...
Jumhur Ungkap Puncak Acara HUT ke-52 KSPSI Bakal Dihadiri Puluhan Ribu Buruh
Upah Minimum Naik 6,5%,...
Upah Minimum Naik 6,5%, Jumhur Hidayat Anggap Bukti Prabowo Peduli Buruh
Sebagian Gugatan Ciptaker...
Sebagian Gugatan Ciptaker Dikabulkan MK, Pemerintah-DPR Perlu Bikin UU Ketenagakerjaan Baru Paling Lambat 2 Tahun
Hari Ini MK Bacakan...
Hari Ini MK Bacakan Putusan Uji Materi UU Cipta Kerja, Ribuan Buruh Turun ke Jalan
Besok, 20.000 Buruh...
Besok, 20.000 Buruh Kawal Putusan MK soal Uji Materi UU Cipta Kerja
Prabowo-Gibran Diminta...
Prabowo-Gibran Diminta Libatkan Pemangku Kepentingan dalam Rumuskan Regulasi
Demi Kemandirian Bangsa,...
Demi Kemandirian Bangsa, Dana Padanan Kedaireka Dukung Inovasi Kendaraan Listrik
Rekomendasi
Para Kardinal Bertemu...
Para Kardinal Bertemu Tetapkan Tanggal Pemakaman Paus Fransiskus dan Bahas Pemilihan Paus Baru
Prestasi Timnas Indonesia...
Prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia di Semua Level Usia: Garuda Menyala
Islam Menentang Keras...
Islam Menentang Keras Dualisme Kepemimpinan dalam Negara
Berita Terkini
Umat Katolik Datangi...
Umat Katolik Datangi Kedubes Vatikan, Berdoa di Depan Lukisan Paus Fransiskus
34 menit yang lalu
Wamen Angga Raka dan...
Wamen Angga Raka dan Juri Ardiantoro Diusulkan Jadi Jubir Presiden
41 menit yang lalu
Kedubes Vatikan Dibuka...
Kedubes Vatikan Dibuka untuk Umum, Dikunjungi Warga yang Berkabung Wafatnya Paus Fransiskus
1 jam yang lalu
Rektor Unhan Lantik...
Rektor Unhan Lantik Dave Laksono Jadi Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pertahanan
2 jam yang lalu
Gibran Buat Konten Bonus...
Gibran Buat Konten Bonus Demografi, PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja Gitu Lho!
2 jam yang lalu
Presiden Prabowo Terima...
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Malaysia di Istana Merdeka Sore Ini
4 jam yang lalu
Infografis
Prabowo Bakal Ungsikan...
Prabowo Bakal Ungsikan 1.000 Warga Palestina ke Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved