Mewaspadai Gerak-gerik AS di ASEAN Vis a Vis China

Selasa, 06 Agustus 2024 - 05:09 WIB
Dalam pandangannya, jika ASEAN harus menunjukkan pilihannya sendiri, maka harus mencari pihak ketiga yang mampu memperluas ruang strategis dan opsinya. Pihak ketika dimaksud adalah negara yang dapat mengimbangi persaingan sengit antara AS dan China, di antaranya adalah Korea Selatan, Jepang, India, dan Uni Eropa. Menurut Takdir, sangat menarik jika ketiga negara itu bekerja sama untuk mengimbangi persaingan antara AS dan China.

Sebenarnya, untuk menghadapi segala dinamika geopolitik yang terjadi di wilayahnya, ASEAN telah memiliki prinsip yang sudah ditanamkan saat berdirinya. Prinsip tersebut termuat dalam deklarasi yang ditandatangani ketua delegasi lima negara pendiri, yaitu Menlu Indonesia Adam Malik, Wakil PM Malaysia Tun Abdul Razak, Menlu Filipina Narcisco Ramos, Menlu Singapura S Rajaratnam, dan Menlu Thailand Thanat Khoman.

Prinsip yang dibenamkan memberi tanggung jawab kepada negara-negara anggota ASEAN untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial, menjamin adanya perdamaian dan laju pembangunan nasional serta memastikan adanya stabilitas keamanan dari campur tangan luar dengan segala bentuk manifestasinya.

ASEAN pun telah memiliki Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) yang menjadi pegangan hubungan antar-negara ASEAN. Prinsip dimaksud secara garis besar meliputi saling menghormati kedaulatan, menjauhkan dari campur tangan eksternal, tidak saling mencampuri urusan internal negara anggota, menyelesaikan perselisihan secara damai, serta menolak penggunaan ancaman dan kekerasan.

Selain menjaga stabilitas kawasan, ASEAN juga berkepentingan merespons dinamika di Indo-Pasifik. Melalui ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP), ASEAN mengambil inisiatif menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan yang meliputi perairan tropika di Samudera Hindia, Samudera Pasifik bagian barat dan tengah, serta laut-laut pedalaman di wilayah Indonesia dan Filipina.

baca juga: Amerika Dukung Sikap Filipina di Laut China Selatan

Seiring meningkatnya tensi pertarungan di Indo-Pasifik, para pemimpin ASEAN juga telah bersepakat menggaungkan prinsip utama AOIP - centrality, inclusivity, dan complementarity- melalu kerja sama inklusif dan kongkret. Untuk itu AOIP membuka dialog dan kerja sama dengan semua negara tanpa terkecuali.

Dalam konteks pertarungan negara-negara gajah di kawasan ASEAN, positioning Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) merupakan kesepakatan strategis yang diproduksi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Pada 1971, ASEAN mendeklarasikan diri sebagai kawasan damai, bebas, dan netral dari senjata nuklir.

Pergerakan AS dan Sekutu

Manuver AS di kawasan Indo-Pasifik, LCS dan khususnya ASEAN bisa diibaratkan pergerakan tanpa bola. Secara perlahan tapi pasti, langkah yang bisa dikonsepsikan sebagai pengimbangan atau balance of power atas agresivitas China telah begitu jauh masuk dalam benteng pertahanan ASEAN. Negeri Paman Sam juga telah memanfaatkan beberapa negara di komunitas ini sebagai proxy melawan negeri Panda itu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More