Menko Marves Luhut: Pushidrosal Perlu Diperkuat dan Anggarannya Diperbesar

Selasa, 25 Juni 2024 - 18:31 WIB
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjadi keynote speech Rakornas Hidrografi Tahun 2024 di Balai Samudera Jakarta.

Terkait pentingnya misi dan tugas penting yang diemban Pushidrosal, Luhut mengusulkan agar anggarannya segera ditambah. ‘’Anggaran Pushidrosal harus diperbesar dan alat-alat yang digunakan harus juga dipercanggih. Tidak ada pilihan lain. Sangat banyak (wilayah dasar laut milik Indonesia) yang belum dipetakan,’’ papar Luhut.

Keberadaan Pushidrosal dinilai sangat strategis. Luhut mengungkapkan banyak potensi yang bisa menjadi sumber pendapatan pemerintah jika peran Pushidrosal ditingkatkan secara optimal. Mulai dari sektor pertambangan, transportasi, perikanan, energi hingga pariwisata.

Di bidang pariwisata, Luhut mencontohkan misalnya ada kapal pesiar yang akan masuk ke Bali, jika tidak ada bantuan peta dari Pushidrosal, tentu akan terkendala. ‘’Kalau tidak ada Pushidrosal memberikan bantuan petanya, kapal turis itu tak akan masuk (Bali),’’ ungkap Luhut.

Karena itu, Pushidrosal harus mendapatkan dukungan yang lebih besar termasuk peningkatan anggaran dan dukungan peralatan yang canggih. Hidrografi akan berperan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan. Di mana, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan di laut yang mampu berdampak pada pengurangan emisi karbon.

Kesesuaian lokasi untuk energi baru terbarukan terbatas pada jenis lokasi tertentu. Data pemetaan dasar laut memberikan informasi berguna mengenai karakteristik dasar laut yang dapat memberikan informasi dalam pemilihan lokasi yang optimal, memberikan bukti untuk mendukung perolehan persetujuan lingkungan dan perencanaan, serta dalam membagun infrastruktur yang diperlukan seperti jaringan pipa, kabel, dan turbin angin.

‘’Peran hidrografi dalam menanta kabel dan pipa bawah laut Indonesia. pemetaan bawah laut dibutuhkan untuk menata sistem kabel komunikasi untuk mendorong ekonomi digital Indonesia,’’ jelasnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan, sebanyak 19% peta bawah laut Indonesia mengacu pada peta-peta pembaharuan atau hasil koreksi peta peninggalan Hindia Belanda.

Ali mengungkapkan anggaran riset Pushidrosal masih kecil. Padahal, di negara-negara maju anggaran riset jumlahnya besar. ‘’Anggaran Pushidrosal masih di bawah Angkatan Laut untuk kepentingan militer. Adapun kepentingan sipilnya belum ada dukungan dari Bappenas,’’ ungkapnya.

Ali berencana berkoordinasi dengan Bappenas dengan harapan ada penambahan anggaran untuk Pushidrosal dalam mendukung survei dan riset terkait keselamatan navigasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More