Filsafat Konfusius, Tao, dan Strategi Sun Tzu: Ketenangan Strategis Xi Jinping dalam Menghadapi Taiwan

Jum'at, 21 Juni 2024 - 18:52 WIB
Contoh pada tahun 2006, satelit pengintai AS dibutakan oleh laser PLA, pertama kalinya teknologi ini buka buat publik. Penelitian tentang laser di China dimulai pada 1964, fokus pada daya dan miniaturisasi yang cepat. Bidang industri militer lainnya serupa, seperti pengembangan radar array fase. Radar PAVE PAWS Amerika pertama di dunia, namun tidak ada perkembangan lebih lanjut.

Pada 1990-an, China berusaha dengan Israel untuk radar array fase aktif Phalcon, tetapi AS menentangnya, memaksa China mengembangkan teknologi sendiri. Pada 2003, kapal perusak 052C China pertama dengan radar array fase aktif diluncurkan, menunjukkan keunggulan PLA dalam radar dan elektromagnetik dibandingkan Angkatan Laut AS.

Angkatan Laut AS baru memasang radar array fase pasif (PESA) pada kapal perusak Arleigh Burke kelas 3, dengan radar array fase aktif (AESA) menggunakan teknologi gallium nitride yang lebih canggih pada satu kapal. Perkembangan berikutnya dipersoalkan karena China menguasai 90% pasokan gallium global, yang diperlukan untuk komponen elektronik maju.

Semua kapal perusak PLA dilengkapi radar array fase aktif teknologi gallium nitride, meningkatkan jarak deteksi dan daya hancur. Selama latihan militer "Shoulder-to-Shoulder" AS-Filipina, tiga kapal perusak tipe 055 dan satu kapal perusak tipe 052D PLA dikirim ke Laut Cina Selatan, memaksa kelompok tempur kapal induk USS Roosevelt dan USS Reagan meninggalkan daerah tersebut. Ini menunjukkan penurunan kekuasaan militer AS di Pasifik Barat dan penurunan kontrol atas Selat Taiwan.

PLA tidak hanya unggul dalam laser dan radar, tetapi juga dalam teknologi rudal, kedirgantaraan, dan kapal selam. Dalam konflik di perairan China, AS memiliki sedikit peluang menang, karena teknologi PLA telah maju di hampir semua area kecuali jumlah kapal induk.

Kesimpulan

Apakah PLA mampu mengalahkan militer AS hanya dapat diketahui dengan pertempuran. Dari dua insiden di mana kelompok tempur kapal induk AS menghindari PLA, persaingan di medan perang "maya" sangat sengit, dengan kemungkinan AS kalah meskipun mereka mungkin tidak mengakui. Dengan AS kehilangan kendali atas Pasifik Barat, mengapa Xi Jinping tidak terpancing? Penyatuan dengan kekuatan militer itu adalah masalah waktu atau dengan kata lain “ya dan tidak” dari Xi Jinping, dan Xi Jinping memilih strategi bertahan dalam ketenangan dalam meraih simpati rakyat Taiwan.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More