Hari Bakti Dokter Indonesia dan Penggalangan Dana Pendidikan

Jum'at, 17 Mei 2024 - 15:36 WIB
Cita-cita dan tujuan pendirian perhimpunan Boedi Oetomo, “Kemajuan nusa dan bangsa yang harmonis dengan jalan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, kebudayaan, mempertinggi cita-cita kemanusiaan, untuk mencapai kedudukan bangsa yang terhormat.”

Catatan Akhir



Pembebasan jasa medik bagi dokter yang berpraktik pada tanggal 20 Mei, memang telah menjadi inti kegiatan HBDI 2008 dan beberapa tahun setelahnya. Namun, setelah diterapkannya UU Sistem Jaminan Sosial (SJSN), yang salah satu programnya Jaminan Kesehatan (JKN) per 1 Januari 2014 maka kegiatan pembebasan jasa medik ini terasa kurang relevan lagi. Karena itu, kegiatan inti HBDI setiap tahun pun berubah sesuai kondisi bangsa dan keputusan IDI.

Andai IDI merasakan banyak anak-anak berbangsa Indonesia yang kesulitan melanjutkan pendidikan karena ketidakcukupan biaya, atau ada siswa berprestasi dan berminat menjadi dokter tapi orang tuanya tidak memiliki biaya sekolah atau bahkan ada mahasiswa kedokteran yang terancam drop out karena kekurangan biaya, maka tidak ada salahnya bagi IDI dan dokter Indonesia memelopori penggalangan dana pendidikan tersebut.

Memang pencarian dana pendidikan itu bukan tugas IDI atau tugas dokter-dokter anggota IDI, sebab setelah Indonesia merdeka dan memiliki konstitusi negara maka tugas mencerdaskan kehidupan bangsa sudah amat jelas dan tegas diamanatkan kepada pemerintah. Namun demikian, bila pemerintah bergerak lamban maka tentu saja IDI dan kalangan dokter Indonesia perlu mencetak Wahidin-Wahidin baru untuk kembali memeloporinya pekerjaan besar ini.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Bakti Dokter Indonesia 2024 ini adalah momentum yang tepat untuk memulai gerakan atau propaganda ini. Propaganda untuk meningkatkan rasa kebangsaan melalui “penggalangan dana pendidikan untuk anak-anak berbangsa Indonesia.” Mendatangi dan mengetuk hati para pejabat negara dan orang-orang kaya yang dermawan maupun yang angkuh dan pelit sekalipun, sebagaimana yang pernah dilakukan dr. Wahidin pada masa lampau. Wallahu a'lam bishawab.
(zik)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More