Ambisi PT PAL Bangun LHD Apakah Realistis?
Sabtu, 27 Januari 2024 - 04:50 WIB
baca juga: Wamenhan Ungkap Sulitnya Pengadaan Alutsista Baru
Strategi pertahanan berlapis pada hakikatnya pertahanan total yang diselenggarakan dengan pusat kekuatan melalui dukungan rakyat dengan memadukan komponen pertahanan militer dan nirmiliter baik dalam penangkalan maupun dalam mengatasi ancaman.
Konsep pertahanan negara disusun secara fleksibel dan aktif sehingga apabila terdapat usaha atau niat negara lain yang ingin menyerang Indonesia, sistem pertahanan negara mampu mengambil inisiatif untuk melakukan langkah-langkah atau tindakan sebelum lawan menyerang Indonesia.
Konsepsi pertahanan negara dengan strategi pertahanan berlapis dikembangkan dalam kerangka untuk menjawab tuntutan kebutuhan pertahanan dalam menghadapi tantangan dan dinamika lingkungan strategis yang berimplikasi pada spektrum ancaman terhadap eksistensi negara.
Kerangka strategi pertahanan berlapis tersebut disusun dalam tiga kerangka utama strategi pertahanan, yakni penangkalan, menghadapi dan mengatasi ancaman militer, serta menghadapi dan menanggulangi ancaman nirmiliter yang berimplikasi terhadap eksistensi NKRI.
Terobosan Kompetensi
Gagasan PT PAL untuk membangun LHD maupun kapal induk tentu memicu pertanyaan, apakah hal tersebut sekadar angan atau berangkat dari konsep yang bisa diwujudkan? Jika ditelusuri, ada gagasan yang memang sudah lama dipikirkan oleh PT PAL, yakni membangun LHD. Sedangkan untuk kapal induk, baru muncul di era kepemimpinan Kaharuddin Djenod.
baca juga: Tanggapi Soal Alutsista Bekas, Wamenhan: Hanya Mengisi Kekosongan
Untuk LHD, bahkan sudah menjadi pembicaraan sejak 10 tahun lalu, setelah PT PAL sukses membangun kapal kargo Star 50 yang berkapasitas 50.000 ton dan landing platform dock (LPD). Dalam pemikiran sederhana, LPD bisa diperluas dan diperbesar agar bisa memuat lebih banyak helikopter dengan keberadaan deck untuk hangar helikopter. Dengan demikian, tinggal bagaimana PT PAL menyediakan elevator untuk memindah helikopter.
LHD kembali menjadi pembicaraan karena dia dimasukkan dalam program minimum essential force (MEF) edisi terakhir dengan jumlah direncanakan sebanyak 6 unit, bersama LPD (6 unit), dan landing ship tank (28 unit). Di sisi lain, PT PAL juga telah merilis desain teranyar LHD.
Strategi pertahanan berlapis pada hakikatnya pertahanan total yang diselenggarakan dengan pusat kekuatan melalui dukungan rakyat dengan memadukan komponen pertahanan militer dan nirmiliter baik dalam penangkalan maupun dalam mengatasi ancaman.
Konsep pertahanan negara disusun secara fleksibel dan aktif sehingga apabila terdapat usaha atau niat negara lain yang ingin menyerang Indonesia, sistem pertahanan negara mampu mengambil inisiatif untuk melakukan langkah-langkah atau tindakan sebelum lawan menyerang Indonesia.
Konsepsi pertahanan negara dengan strategi pertahanan berlapis dikembangkan dalam kerangka untuk menjawab tuntutan kebutuhan pertahanan dalam menghadapi tantangan dan dinamika lingkungan strategis yang berimplikasi pada spektrum ancaman terhadap eksistensi negara.
Kerangka strategi pertahanan berlapis tersebut disusun dalam tiga kerangka utama strategi pertahanan, yakni penangkalan, menghadapi dan mengatasi ancaman militer, serta menghadapi dan menanggulangi ancaman nirmiliter yang berimplikasi terhadap eksistensi NKRI.
Terobosan Kompetensi
Gagasan PT PAL untuk membangun LHD maupun kapal induk tentu memicu pertanyaan, apakah hal tersebut sekadar angan atau berangkat dari konsep yang bisa diwujudkan? Jika ditelusuri, ada gagasan yang memang sudah lama dipikirkan oleh PT PAL, yakni membangun LHD. Sedangkan untuk kapal induk, baru muncul di era kepemimpinan Kaharuddin Djenod.
baca juga: Tanggapi Soal Alutsista Bekas, Wamenhan: Hanya Mengisi Kekosongan
Untuk LHD, bahkan sudah menjadi pembicaraan sejak 10 tahun lalu, setelah PT PAL sukses membangun kapal kargo Star 50 yang berkapasitas 50.000 ton dan landing platform dock (LPD). Dalam pemikiran sederhana, LPD bisa diperluas dan diperbesar agar bisa memuat lebih banyak helikopter dengan keberadaan deck untuk hangar helikopter. Dengan demikian, tinggal bagaimana PT PAL menyediakan elevator untuk memindah helikopter.
LHD kembali menjadi pembicaraan karena dia dimasukkan dalam program minimum essential force (MEF) edisi terakhir dengan jumlah direncanakan sebanyak 6 unit, bersama LPD (6 unit), dan landing ship tank (28 unit). Di sisi lain, PT PAL juga telah merilis desain teranyar LHD.
Lihat Juga :
tulis komentar anda