Kepemimpinan Minus Etik
Minggu, 14 Januari 2024 - 10:07 WIB
Kepemimpinan merupakan suatu elemen atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menggapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diindahkan dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan etika dan moral.
Seorang pemimpin bangsa juga perlu memiliki etik dan moral yang baik terutama dalam menjalankan suatu pemerintahan. Etik itu berangkat dari pola pikir yang positif, karena pola pikir yang baik akan mempengaruhi banyak orang untuk besikap lebih bijaksana.
Karena itu, hal penting lainnya yang perlu dipahami juga oleh seorang pemimpin adalah pengetahuan yang di dalamnya mencakup ilmu, moral dan seni. Ilmu akan menentukan sesuatu yang benar dan salah, moral akan menentukan baik dan buruk, serta seni akan menentukan indah dan jelek.
Semua hal di atas akan menjadi suatu estetika yang baik jika seorang pemimpin saling berkolaborasi satu sama lain, khususnya pada institusi pemerintahan. Begitu juga dengan seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa menentukan misi sesuai tujuan yang telah dirancang.
Manfaat utamanya etik bagi pemimpin adalah menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Ketika pemimpin mengambil keputusan berdasarkan prinsip dan nilai yang benar, anggotanya merasa dihargai dan didukung. Mereka merasa bahwa pemimpinnya memberikan teladan dalam integritas dan moralitas. Kepemimpinan bangsa tanpa etik akan membawa bangsa tersebut ke dalam bahaya yang cukup serius.
Catatan Akhir
Etik merupakan aspek yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Etik menjadi acuan perilaku pemimpin dalam bertindak. Oleh sebab itu pemimpin harus dapat dipercaya, berintegritas, jujuran, bersih, adil, dan sikap empati yang tinggi, bertanggung jawab, kompeten dan profesional, visioner, memiliki integritas (cerdas dan tulus), komitmen dan konsisten, memiliki reputasi yang baik, dan sebagainya. Perilaku yang baik dalam diri seorang pemimpin merupakan indikator etika kepemimpinan yang dimilikinya.
Dalam praktiknya, etik seorang pemimpin dapat dilihat bagaimana ia menjaga perasaan rakyatnya, memecahkan masalah dengan rendah hati, menghindari pemaksaan kehendak dan menghargai pendapat orang lain, menanggapi suatu masalah dengan cepat dan tepat, menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki, dan seterunya.
Terkait dengan Pilpres 2024, ada tiga catatan penting yang penulis perlu sampaikan. Pertama, memiliki pengetahun luas, keterampilan memimpin, dan juga memiliki arah tujuan. Kedua, pembangunan yang dicanangkan memiliki ideologi yang jelas. Pembangunan kesehatan Indonesia misalnya harus menganut ideologi negara kesejahteran sosial agar dapat mengantarkan bangsa Indonesia menjadi Bangsa Sehat Adil dan Makmur.
Ketiga, harus memiliki etik kepemimpinan utama yang kuat agar mampu menyentuh hati terdalam dari rakyatnya. Karena itu pula pemimpin dan kepemimpinan Indonesia secara umum dan secara khusus di bidang kesehatan tidak boleh minus etik. Wallahu a'lam bishawab.
Seorang pemimpin bangsa juga perlu memiliki etik dan moral yang baik terutama dalam menjalankan suatu pemerintahan. Etik itu berangkat dari pola pikir yang positif, karena pola pikir yang baik akan mempengaruhi banyak orang untuk besikap lebih bijaksana.
Karena itu, hal penting lainnya yang perlu dipahami juga oleh seorang pemimpin adalah pengetahuan yang di dalamnya mencakup ilmu, moral dan seni. Ilmu akan menentukan sesuatu yang benar dan salah, moral akan menentukan baik dan buruk, serta seni akan menentukan indah dan jelek.
Semua hal di atas akan menjadi suatu estetika yang baik jika seorang pemimpin saling berkolaborasi satu sama lain, khususnya pada institusi pemerintahan. Begitu juga dengan seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa menentukan misi sesuai tujuan yang telah dirancang.
Manfaat utamanya etik bagi pemimpin adalah menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Ketika pemimpin mengambil keputusan berdasarkan prinsip dan nilai yang benar, anggotanya merasa dihargai dan didukung. Mereka merasa bahwa pemimpinnya memberikan teladan dalam integritas dan moralitas. Kepemimpinan bangsa tanpa etik akan membawa bangsa tersebut ke dalam bahaya yang cukup serius.
Catatan Akhir
Etik merupakan aspek yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Etik menjadi acuan perilaku pemimpin dalam bertindak. Oleh sebab itu pemimpin harus dapat dipercaya, berintegritas, jujuran, bersih, adil, dan sikap empati yang tinggi, bertanggung jawab, kompeten dan profesional, visioner, memiliki integritas (cerdas dan tulus), komitmen dan konsisten, memiliki reputasi yang baik, dan sebagainya. Perilaku yang baik dalam diri seorang pemimpin merupakan indikator etika kepemimpinan yang dimilikinya.
Dalam praktiknya, etik seorang pemimpin dapat dilihat bagaimana ia menjaga perasaan rakyatnya, memecahkan masalah dengan rendah hati, menghindari pemaksaan kehendak dan menghargai pendapat orang lain, menanggapi suatu masalah dengan cepat dan tepat, menyadari kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki, dan seterunya.
Terkait dengan Pilpres 2024, ada tiga catatan penting yang penulis perlu sampaikan. Pertama, memiliki pengetahun luas, keterampilan memimpin, dan juga memiliki arah tujuan. Kedua, pembangunan yang dicanangkan memiliki ideologi yang jelas. Pembangunan kesehatan Indonesia misalnya harus menganut ideologi negara kesejahteran sosial agar dapat mengantarkan bangsa Indonesia menjadi Bangsa Sehat Adil dan Makmur.
Ketiga, harus memiliki etik kepemimpinan utama yang kuat agar mampu menyentuh hati terdalam dari rakyatnya. Karena itu pula pemimpin dan kepemimpinan Indonesia secara umum dan secara khusus di bidang kesehatan tidak boleh minus etik. Wallahu a'lam bishawab.
tulis komentar anda