Kepemimpinan Minus Etik
Minggu, 14 Januari 2024 - 10:07 WIB
Ketiga, pemanfaatan informasi dan teknologi komunikasi. Dalam dunia yang serba cepat, semua harus informasi dan teknologi komunikasi, yang berkembang dengan pesat. Information is power.
Keempat, kreativitas. Dengan berkembangnya informasi melalu berbagai media, diperlukan kempampuan dan keahlian mengompilasi, menganalisa informasi yang kita terima dan berpikir kreatif, bukan reaktif.
Kelima, belajar terus menerus. Dalam dunia yang cepat berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar dapat beradaptasi dengan perubahan. Bill Gates, dalam bukunya, “The Road Ahead”, sangat menekankan proses belajar terus-mererus.
Tidak Boleh Minus Etik
Empat prinsip dalam kepemimpinan, yakni: 1. Kita semua akan memimpin sepanjang waktu. 2. Kepemimpinan itu timbul dari dalam. 3. Kepemimpinan itu cara hidup kita. 4. Untuk menjadi pemimpin adalah proses pengembangan diri secara terus menerus. Karena merupakan proses pengembangan diri secara terus menerus maka tidak salah bila Rick Warrer berkata: “Begitu kita berhenti belajar, kita tidak lagi memimpin.”
Seorang pemimpin juga wajib memiliki pondasikan etik yang kuat dan santun. Sebab, tanpa etika kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari rakyat atau para pengikutnya. Karena itu kepemimpinan wajib dibangun ke arah pembentukan karater terpuji dan pondasi etik yang kuat.
Sebab, tanpa karanter terpuji dan etik kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari rakyat atau para pengikutnya. Hanya dengan etik yang kuat serta kesantun, seorang pemimpin bangsa dapat menyentuh dan menggerakkan hati rakyatnya.
Etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan juga nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedang etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etik kepemimpinan mencakup prinsip moral dan nilai yang harus diterapkan oleh seseorang saat memimpin organisasi atau bangsa. Etika kepemimpinan yang utama mencakup beberapa karakter terpuji, seperti: dapat dipercaya, berintegritas, jujuran, bersih, adilan, dan sikap empati yang tinggi, bertanggung jawab, kompeten dan profesional, visioner, memiliki integritas (cerdas dan tulus), komitmen dan konsisten, kooperatif (teratur dan terbuka), tegas dan berwibawa, dan memiliki reputasi yang baik.
Etik kepemimpinan tidak hanya mengacu pada tindakan pemimpin dalam mengambil keputusan, tetapi juga pada cara mereka dalam memengaruhi orang lain di sekitarnya. Pemimpin harus menjadi contoh yang baik dan mempraktikkan etik kepemimpinan dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Keempat, kreativitas. Dengan berkembangnya informasi melalu berbagai media, diperlukan kempampuan dan keahlian mengompilasi, menganalisa informasi yang kita terima dan berpikir kreatif, bukan reaktif.
Kelima, belajar terus menerus. Dalam dunia yang cepat berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar dapat beradaptasi dengan perubahan. Bill Gates, dalam bukunya, “The Road Ahead”, sangat menekankan proses belajar terus-mererus.
Tidak Boleh Minus Etik
Empat prinsip dalam kepemimpinan, yakni: 1. Kita semua akan memimpin sepanjang waktu. 2. Kepemimpinan itu timbul dari dalam. 3. Kepemimpinan itu cara hidup kita. 4. Untuk menjadi pemimpin adalah proses pengembangan diri secara terus menerus. Karena merupakan proses pengembangan diri secara terus menerus maka tidak salah bila Rick Warrer berkata: “Begitu kita berhenti belajar, kita tidak lagi memimpin.”
Seorang pemimpin juga wajib memiliki pondasikan etik yang kuat dan santun. Sebab, tanpa etika kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari rakyat atau para pengikutnya. Karena itu kepemimpinan wajib dibangun ke arah pembentukan karater terpuji dan pondasi etik yang kuat.
Sebab, tanpa karanter terpuji dan etik kepemimpinan, maka pemimpin tidak akan pernah mampu menyentuh hati terdalam dari rakyat atau para pengikutnya. Hanya dengan etik yang kuat serta kesantun, seorang pemimpin bangsa dapat menyentuh dan menggerakkan hati rakyatnya.
Etik merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak dan juga nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Sedang etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
Etik kepemimpinan mencakup prinsip moral dan nilai yang harus diterapkan oleh seseorang saat memimpin organisasi atau bangsa. Etika kepemimpinan yang utama mencakup beberapa karakter terpuji, seperti: dapat dipercaya, berintegritas, jujuran, bersih, adilan, dan sikap empati yang tinggi, bertanggung jawab, kompeten dan profesional, visioner, memiliki integritas (cerdas dan tulus), komitmen dan konsisten, kooperatif (teratur dan terbuka), tegas dan berwibawa, dan memiliki reputasi yang baik.
Etik kepemimpinan tidak hanya mengacu pada tindakan pemimpin dalam mengambil keputusan, tetapi juga pada cara mereka dalam memengaruhi orang lain di sekitarnya. Pemimpin harus menjadi contoh yang baik dan mempraktikkan etik kepemimpinan dalam setiap aspek kehidupan mereka.
tulis komentar anda