Wakil Ketua TPN: Program 1 Desa, 1 Puskemas, 1 Nakes Kunci Penting Atasi Masalah Kesehatan
Minggu, 07 Januari 2024 - 14:15 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud , Charles Honoris menegaskan kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia. Tanpa kesehatan, semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan hak-hak lainnya, menjadi terbatas.
Charles mengatakan, Program Satu Desa, Satu Puskesmas, dan Satu Tenaga Kesehatan (Nakes) menjadi langkah konkret Ganjar-Mahfud menangani masalah ketimpangan pelayanan kesehatan di Indonesia. Baginya, program-program seperti pendidikan gratis, bantuan sosial, dan lainnya tidak bermakna jika warga negara sebagai penerimanya tidak sehat.
"Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum, yaitu dengan rasio 1 dokter umum: 1.000 penduduk," kata Charles dalam keterangannya dikutip, Minggu (5/1/2024).
Namun, data Kementerian Kesehatan per Juni 2023 menunjukkan jumlah dokter umum di Indonesia sebanyak 159.977, atau masih kekurangan sekitar 118.000-an dokter umum untuk mencapai standar WHO. Charles menekankan, masalah ini bukan hanya terletak pada jumlah dokter, tetapi juga pada jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan utama di masyarakat.
"Dengan jumlah puskesmas seluruh Indonesia saat ini 10.435 unit, jumlah tersebut masih jauh dari minimal yang diperlukan, terutama mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam," ujarnya.
Charles menggambarkan betapa sulitnya akses kesehatan bagi warga yang tinggal di daerah terpencil, seperti desa-daerah kepulauan. "Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis di sebuah desa kepulauan, harus menunggu kapal untuk berobat ke puskesmas di ibukota kecamatan yang berada di pulau berbeda," katanya.
Menyikapi urgensi dan kompleksitas masalah ini, kata Charles Honoris, negara harus hadir di setiap desa dengan membangun satu puskesmas dan menyediakan minimal satu nakes. Rencana pemerintahan Ganjar-Mahfud untuk membangun 49.344 puskesmas kelas C atau puskesmas pembantu desa hingga 2029 menjadi langkah konkret untuk menyelesaikan ketimpangan dalam pelayanan kesehatan.
Dengan fokus pada Program 1 Desa, 1 Puskesmas, 1 Nakes, Ganjar-Mahfud memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan memastikan setiap warga dapat menikmati hak-haknya secara merata dan bermartabat.
Charles mengatakan, Program Satu Desa, Satu Puskesmas, dan Satu Tenaga Kesehatan (Nakes) menjadi langkah konkret Ganjar-Mahfud menangani masalah ketimpangan pelayanan kesehatan di Indonesia. Baginya, program-program seperti pendidikan gratis, bantuan sosial, dan lainnya tidak bermakna jika warga negara sebagai penerimanya tidak sehat.
"Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum, yaitu dengan rasio 1 dokter umum: 1.000 penduduk," kata Charles dalam keterangannya dikutip, Minggu (5/1/2024).
Namun, data Kementerian Kesehatan per Juni 2023 menunjukkan jumlah dokter umum di Indonesia sebanyak 159.977, atau masih kekurangan sekitar 118.000-an dokter umum untuk mencapai standar WHO. Charles menekankan, masalah ini bukan hanya terletak pada jumlah dokter, tetapi juga pada jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan utama di masyarakat.
"Dengan jumlah puskesmas seluruh Indonesia saat ini 10.435 unit, jumlah tersebut masih jauh dari minimal yang diperlukan, terutama mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam," ujarnya.
Charles menggambarkan betapa sulitnya akses kesehatan bagi warga yang tinggal di daerah terpencil, seperti desa-daerah kepulauan. "Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis di sebuah desa kepulauan, harus menunggu kapal untuk berobat ke puskesmas di ibukota kecamatan yang berada di pulau berbeda," katanya.
Menyikapi urgensi dan kompleksitas masalah ini, kata Charles Honoris, negara harus hadir di setiap desa dengan membangun satu puskesmas dan menyediakan minimal satu nakes. Rencana pemerintahan Ganjar-Mahfud untuk membangun 49.344 puskesmas kelas C atau puskesmas pembantu desa hingga 2029 menjadi langkah konkret untuk menyelesaikan ketimpangan dalam pelayanan kesehatan.
Dengan fokus pada Program 1 Desa, 1 Puskesmas, 1 Nakes, Ganjar-Mahfud memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan memastikan setiap warga dapat menikmati hak-haknya secara merata dan bermartabat.
(abd)
tulis komentar anda